Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Status Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro Naik Jadi Level III Siaga
8 Februari 2023 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
SITARO - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status Gunung Karangetang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro), Sulawesi Utara (Sulut) dari level II Waspada menjadi Level III Siaga, Rabu (8/2) ini.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan jika tinggi kolom asap salah gunung berapi aktif itu masih berkisar antara 50—150 meter di atas puncak gunung, dengan kejadian guguran pada Kawah Utama terus meningkat sejak 4 Februari.
"Guguran lava meluncur ke arah kali Batang, kali Batuawang serta kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak. Sinar api masih belum tampak, tapi suara gemuruh guguran lava kadang terdengar di Pos," kata Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid di dalam surat edaran nomor 4.Lap/GL.03/BGL/2023 tentang Peningkatan Tingkat Aktivitas Gunung Karangetang dari Level II Waspada ke Level III (Siaga).
Berdasarkan data instrumental, gempa Guguran menunjukkan peningkatan sejak 18 Januari 2023, dan semakin meningkat pada 6 Februari 2023, di mana terekam sebanyak 43 kejadian gempa guguran. Dan pada 7 Februari 2023, gempa guguran meningkat menjadi 62 kejadian perhari.
ADVERTISEMENT
Kondisi terjadinya guguran yang meningkat, menunjukkan adanya peningkatan suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga ketidakstabilan pada kubah lava, sehingga kemungkinan akan diikuti dengan terjadinya erupsi efusif.
Potensi bahaya Gunung Api Karangetang menurut Wafid, umumnya diakibatkan oleh guguran lava dari kubah lava dan bahaya sekunder berupa lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunung Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km yang terdapat banyak pemukiman.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang juga diimbau agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
"Masyarakat, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara," kata Wafid.
ADVERTISEMENT
Sementara, masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu terkait erupsi Gunung Karangetang. Menurut Wafid, masyarakat harus mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
franky salindeho