Sudah 1.324 Warga Dievakuasi dari Pulau Tagulandang Akibat Erupsi Gunung Ruang

Konten Media Partner
2 Mei 2024 5:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Pulau Tagulandang berdesak-desakkan di Pelabuhan untuk menunggu dievakuasi. Warga akan dievakuasi ke luar dari Pulau Tagulandang usai erupsi Gunung Ruang kembali terjadi pada Selasa (30/4) lalu. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Pulau Tagulandang berdesak-desakkan di Pelabuhan untuk menunggu dievakuasi. Warga akan dievakuasi ke luar dari Pulau Tagulandang usai erupsi Gunung Ruang kembali terjadi pada Selasa (30/4) lalu. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SITARO - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, mengatakan jika sudah ada 1.324 warga yang dievakuasi dari Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), dampak dari erupsi Gunung Ruang, Selasa (30/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Basarnas, warga dievakuasi ke luar Pulau Tagulandang menuju ke Pulau Siau, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan juga ke Kota Manado.
Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto, menyebutkan warga dievakuasi menggunakan sejumlah kapal di waktu yang berbeda. Adapun kapal yang mengangkut para warga adalah kapal milik Basarnas Manado KN SAR Bima Sena, KRI Kakap-811 milik TNI AL, KMP Lohoraung dan KMP Lokongbanua.
"KN SAR Bima Sena dilaporkan melakukan evakuasi 109 jiwa, KRI Kakap-881 sebanyak 453 jiwa, KMP Lohoraung sebanyak 663 jiwa, dan KMP Lokongbanua sebanyak 99 jiwa. Total 1.324 jiwa sesuai dengan data terakhir pada Rabu 1 Mei 2024,” ujar Feri.
Evakuasi warga di Pulau Tagulandang sendiri dilaksanakan usai Gunung Ruang mengalami erupsi pada Selasa (30/4) lalu, di mana kali ini letusannya lebih besar dibandingkan pada Rabu (17/4), saat erupsi pertama.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (30/4) tersebut, Gunung Ruang mengalami tiga kali erupsi, yakni pada pukul 01.15 Wita, lalu kemudian terjadi lagi pukul 02.35 Wita. Dua letusan pertama ini menyebabkan kolom abu teramati mencapai kira-kira 2.000 meter atau 2 kilometer dari atas puncak kawah atau 2.725 meter di atas permukaan laut.
Sementara, pada letusan ketiga pada pukul 08.35 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 5000 m di atas puncak (± 5725 m di atas permukaan laut).
febry kodongan