Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Sulawesi Utara Jadi Provinsi Pertama Tempat Sosialisasi Program 3 Juta Rumah
20 April 2025 0:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi daerah pertama pelaksanaan Rapat Koordinasi Sosialisasi Program 3 Juta Rumah Presiden RI, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Rapat koordinasi itu dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Sulut, Yulius Selvanus dengan mendatangkan langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan dan Pedesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dr Drs Imran MSi MA.
"Belum ada di daerah lain, ini pertama kali dilaksanakan sosialisasi program 3 juta rumah Pak Presiden Prabowo Subianto," ungkap Imran.
Menurut Imran, program pembangunan 3 juta rumah itu dipusatkan pada tiga skema yaitu perkotaan, pedesaan, dan pesisir, dengan tiap skema masing-masing satu juta rumah.
"Khususnya dalam mendukung visi dan misi Presiden Prabowo untuk penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat Indonesia, khususnya kepada masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.
Imran membeberkan program tersebut bukan rumah gratis yang semuanya dibangun baru, melainkan sebagian direnovasi atau direhabilitasi.
ADVERTISEMENT
"Ini saya sampaikan saja, kan sekarang ini masyarakat masih mengira bahwa 3 juta rumah itu adalah rumah gratis semuanya, padahal tidak. Tiga juta rumah itu ada dibangun baru, ada yang sifatnya renovasi atau rehabilitasi, itu yang dipadukan," bebernya.
Imran bilang pembiayaan program 3 juta rumah tidak 100 persen berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN), tetapi melibatkan multi stakeholder dan ekosistem yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Imran mengatakan bahwa kuota program 3 juta rumah di Sulut, pihaknya masih menunggu usulan pemerintah daerah di seluruh Indonesia, kemudian dipadukan dengan data yang dikeluarkan oleh BPS yaitu Data Tunggal, Sosial, dan Ekonomi Nasional Tahun 2025.
"Kita tunggu ini sampai dengan bulan April usulannya, nanti paling kita akan perpanjang itu mungkin Mei. Nanti semester dua itu sudah harus jalan 100 persen, jadi kecepatan kita sudah gigi empat, tidak lagi kecepatan gigi tiga," katanya lagi.
ADVERTISEMENT