Konten Media Partner

Sulut United, Harapan Baru Pecinta Sepak Bola Manado

28 Mei 2019 4:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Sulut United (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Sulut United (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Masuknya nama Sulut United ke kancah kompetisi Liga 2 musim 2019 membuat heboh masyarakat di wilayah 'Nyiur Melambai'. Pasalnya, setelah 3 klub utama daerah ini yakni Persma Manado, Persibom Bolaang Mongondow, dan Persmin Minahasa 'mati', tak ada lagi klub sepak bola yang tampil di kompetisi nasional.
ADVERTISEMENT
Manado United yang sempat berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) medio tahun 2011 juga tak sampai setahun bertahan, karena kompetisi LPI juga akhirnya bubar.
Dari beberapa sumber yang berhasil didapatkan, Sulut United merupakan transformasi dari klub Bogor FC, yang sempat menghebohkan karena merekrut sejumlah nama tenar semisal Cristian Gonzales, Ichsan Pratama, Hendika Arga, dan pelatih Vladimir Vujovic, sebelum akhirnya melempem karena ditinggal investor sebelum Liga 2 bergulir.
Hal lain yang menghebohkan dari kehadiran Sulut United ini adalah logo mereka. Banyak yang bilang, logo mereka mirip dengan logo Manchester City. Di linimasa media sosial, banyak yang menaruh kutipan harapan agar Sulut United benar-benar dapat berlaga di Liga 2.
Hanny Rais, salah seorang pencinta sepak bola, mengungkapkan antusiasmenya. "Tentunya ini akan menjadi hal yang sangat baik untuk sepak bola kita," kata Rais, Senin (27/5) malam.
ADVERTISEMENT
Jurnalis olahraga senior, Kem Mamahit, menyatakan bahwa Sulut United akan menggelorakan kembali dunia sepak bola di Sulawesi Utara, yang hingga hari ini masih mati suri.
"Mudah-mudahan jadi kenyataan (Sulut United). Sepak bola Sulut harus bangkit lagi," kata Mamahit.
Akan tetapi, nama "Sulut United" belum bisa digunakan untuk kompetisi resmi musim ini. Sebab, nama baru klub tersebut belum disahkan lewat Kongres Tahunan PSSI. Jadi, tim ini disebut bakal tetap memakai nama "Bogor FC", tetapi markasnya sudah pindah ke Manado.
isa anshar jusuf