Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Surplus Listrik, PGE Area Lahendong Coba Pemanfaatan Panas Bumi Secara Langsung
29 Januari 2025 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE ) Area Lahendong saat ini sementara mengupayakan pemanfaatan panas bumi untuk penggunaan secara langsung dan tidak hanya terbatas untuk menghasilkan listrik .
ADVERTISEMENT
GM PT PGE Lahendong, Albertus Novi Purwono, mengatakan jika ide tersebut muncul karena kondisi surplus kelistrikan di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo).
Oleh karena itu, Novi menyebut pihaknya saat ini berupaya memanfaatkan panas bumi secara langsung, salah satunya dengan menginisiasi pilot project wahana pemandian air panas dengan memanfaatkan panas bumi.
“Karena memang sudah surplus, maka muncul transisi bisnis ini. Kita ada pilot project pemandian air panas di Lao Lao Geothermal Park, ini air permukaannya dipanaskan dengan panas bumi, jadi airnya dilewatkan semacam pemanas, disirkulasi dan dibersihkan. Sejak akhir 2024 sudah diresmikan,” ucap Novi.
Novi mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh pihaknya bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, baik dalam memenuhi kebutuhan energi maupun manfaat lain bagi lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Katanya, selain pilot project Lao Lao Geothermal Park, pihaknya juga telah menjajaki kerja sama untuk pembuatan gula aren menggunakan panas bumi. Ia menyebut kerja sama itu juga menunjukkan perhatian PGE Lahendong terhadap isu lingkungan.
“Jadi panas bumi dipakai untuk membuat gula aren. Jadi gula aren dibakar menggunakan panas bumi, ini mengurangi penggunaan kayu bakar, sehingga tidak ada penebangan pohon. Ini membuka pasar menarik bagi negara di Eropa,” ujarnya kembali.