Konten Media Partner

Tanggapan Golkar Sulut Soal Viral Diduga JAK Lakukan Kekerasan kepada Perempuan

10 April 2023 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
MANADO - Media sosial dihebohkan dengan viral video seorang pria diduga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berinisial JAK alias James yang dituduh menjadi pelaku kekerasan terhadap seorang perempuan.
ADVERTISEMENT
Dalam video rekaman yang beredar, si perempuan yang mengaku sebagai korban kekerasan menyebutkan nama JAK alias James dengan jelas sebagai pelaku kekerasan terhadap dirinya.
“James Arthur Kojongian. Anggota DPRD begini. Iya aku bawa piso. Kamu tampar-tamparin kan? Kamu gampar-gamparin kan orang lagi tidur, aku lagi tidur. Apa kamu kayak orang bener,” ujarnya sambil menangis.
Tak hanya itu, dalam beberapa unggahan story, perempuan itu menunjukkan foto tanda kekerasan disertai caption jika dirinya dipukul, ditendang, diinjak dan tindakan kekerasan lainnya sembari menandai akun @dpr_ri dan @golkar.indonesia.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu
"Dipukul, ditendang, diinjek, digampar, diancam, diteriakin, you name itu. this guy doesn't even feel guilty of what he did. bukti masih banyak," tulisnya dan tetap mentag akun @dpr_ri dan @golkar.indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu saat diminta tanggapan menyebutkan siap menindak tegas jika ada kader yang terlibat tindakan kekerasan.
"Tindak tegas," kata Tetty Paruntu, sapaan akrabnya.
Menurut Tetty, Partai Golkar Sulut juga akan menindaklanjuti semua kader yang sudah melakukan pelanggaran aturan, tak terkecuali dengan para pimpinan partai.
"Partai Golkar Sulut akan tindak lanjuti apabila ada kader yang sudah melanggar aturan," tutur Tetty kembali.
JAK alias James sendiri adalah Wakil Ketua DPRD Sulut dari Partai Golkar. Sebelumnya, JAK pernah bermasalah terkait kasus perselingkuhannya di tahun 2021. Namun, walaupun telah direkomendasikan dipecat oleh Badan Kehormatan DPRD, pihak Partai Golkar kemudian tak memecat dan mempertahankan jabatannya.
JAK sendiri membantah jika dia adalah pelaku kekerasan seperti yang viral saat ini. Diakuinya jika rekaman tersebut adalah rekaman lama.
ADVERTISEMENT
"Rekaman sudah lama," tulis JAK membalas pesan whatsapp konfirmasi yang ditujukan kepadanya.
JAK juga mengatakan jika tidak pernah ada kejadian kekerasan yang dilakukannya terhadap perempuan tersebut.
"Tdk benar
Tdk ada kejadian kekerasan atau apapun itu seprti dalam rekaman yg beredar," tulis JAK kembali.
febry kodongan