Konten Media Partner

Tokoh Agama Diajak Serukan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

17 Mei 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
RATAHAN - Tokoh agama diajak untuk menyerukan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di tengah masyarakat. Hal ini dilakukan Unit Pelayanan Terpadu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), agar kampanye stop kekerasan anak dan perempuan benar-benar masif di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan tokoh agama dianggap penting untuk menciptakan pemahaman masyarakat tentang perlunya perlindungan bagi perempuan dan anak.
Kepala UPTD P3A Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Stanley Tuerah, mengatakan jika upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terus dilakukan karena masih adanya kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerah itu.
"Sejak memasuki tahun 2024, UPTD P3A Minahasa Tenggara telah menerima laporan dan melakukan pendampingan terhadap dua kasus kekerasan terhadap anak. Ini yang coba terus kami tekan," ujar Stanley.
Stanley mengatakan, dengan terlibatnya tokoh agama dalam menyampaikan pesan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, diharapkan semakin membangun kesadaran masyarakat.
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan secara optimal menjalankan fungsi edukasi ke berbagai pihak, sehingga angka kekerasan terhadap perempuan dan anak akan dapat terus ditekan.
ADVERTISEMENT
“Kami terus berusaha supaya semakin meredam kasus-kasus seperti ini. Tahun kemarin (2023) ada sebanyak 30 kasus yang masuk ke kami dan dilakukan pendampingan, didominasi oleh kasus kekerasan fisik dan seksual. Kami berharap tahun ini bisa lebih ditekan lagi,” kata Stanley kembali.
SW/manadobacirita