Tujuan Penerapan Full Day School Kurang Dipahami Guru

Konten Media Partner
18 September 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado, Sonny Lela
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado, Sonny Lela
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado, Sonny Lela, menyebutkan jika saat ini banyak sekali guru yang tidak memahami esensi dari penerapan Full Day School, yang diberlakukan sesuai Peraturan Mendikbud nomor 23 tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Lela, peraturan yang seharusnya mampu memaksimalkan kemampuan anak-anak didik, justru malah membebani, karena para guru justru kurang memahami arti dari Full Day School ini
Salah yang paling disorot adalah tambahan tugas yang diberikan kepada anak-anak seusai jam pelajaran sekolah. Menurutnya, hal itu justru membuat anak-anak tertekan, karena seharusnya semua pelajaran sudah diselesaikan di sekolah.
"Penerapan Full Day School ini esensinya, semua pelajaran dan kegiatan itu diselesaikan di sekolah, sehingga para siswa ketika kembali ke rumah, tidak lagi membuat PR atau tugas sekolah, karena memang sudah diselesaikan semua di sekolah. Tapi, ternyata itu tak diterapkan," kata Lela, Rabu (18/9).
Dikatakan Lela, dirinya hingga saat ini masih menemukan, banyak Sekolah Negeri maupun Swasta, walaupun jam pelajaran sudah 8 jam perhari mengikuti aturan Full Day School, tetapi tetap memberikan tugas tambahan di rumah.
ADVERTISEMENT
"Akibatnya, banyak siswa-siswi bukan menjadi pintar, malahan menjadi stres, karena tak ada waktu lagi saat di rumah," tutur Lela.
Untuk itu, legislator yang sudah 3 periode di DPRD Kota Manado ini meminta agar Dinas Pendidikan tidak melakukan pembiaran, dimana harus ada pengawasan lebih ketat untuk sekolah-sekolah yang mengaku telah menerapkan program Full Day School tersebut.
"Harus juga melakukan pemeriksaan sertifikasi tenaga pengajar, bahkan harus rajin sosialisasi di sekolah soal esensi Full Day School tersebut. Saya mengharapkan apabila ada sekolah yang melenceng, agar diberi sanksi," tutur Lela kembali.
isa anshar jusuf