Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Video: Penjelasan KSAD Andika Soal Proses Perekrutan TNI AD dan Tes Keperawanan
10 Agustus 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MINAHASA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa , mengatakan jika pihaknya telah memperbaiki proses rekrutmen di tubuh TNI AD , di mana pihaknya menghilangkan sejumlah tes yang tidak relevan dengan tujuan perekrutan.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dihilangkan adalah pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks, yang lebih populer dengan sebutan tes keperawanan untuk Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
KSAD Andika menjelaskan jika pihaknya selama ini memperbaiki kinerja setiap tahun, termasuk persoalan rekrutmen. Menurutnya, apa yang perlu dan pas untuk diperbaiki harus dilakukan, mulai dari proses perekrutan Tamtama hingga ke tingkat Perwira.
"Dalam hal kesehatan, kita perbaiki beberapa hal, agar kita fokus, efektif dan tepat. Jangan sampai melebar, agar kita punya arah," ujar KSAD Andika.
Menurut KSAD Andika Perkasa, penyempurnaan materi seleksi atau rekrutmen dalam bidang kesehatan, untuk menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa peserta tes, sehingga hal-hal yang tidak berhubungan dengan hal tersebut, tidak penting lagi.
ADVERTISEMENT
Untuk tes keperawanan atau ginekologi, Andika menjelaskan jika tadinya ada pemeriksaan genitalia berupa inspeksi vagina dan serviks, maka pada proses ke depannya sudah tidak ada lagi.
Hal yang sama juga dengan pemeriksaan Hymen atau Selaput Dara, di mana jika dulu ada penilaian terkait hymen utuh atau ruptur sebagian atau ruptur yang sampai habis, sekarang tidak ada lagi.
Namun demikian, ada beberapa tes yang lebih diperketat lagi. Menurut KSAD, seperti pada tes buta warna yang awalnya hanya menggunakan metode Ishihara, saat ini akan ditambah dengan materi tes Hardy-Rand-Rittler. Menurutnya, dua dua tes, maka akan lebih teliti hasil yang didapatkan.
"Buta warga yang tak terdeteksi bisa lolos lalu. Tapi, sekarang lebih teliti," ujar KSAD.
ADVERTISEMENT
manadobacirita