Viral Guru Remas Payudara Siswa SMA di Motoling Sulut, Ini Kata Kadis Pendidikan

Konten Media Partner
11 Oktober 2021 13:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto kolase guru SMA di Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, meremas payudara siswi yang sementara belajar. (foto: dokumen istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Foto kolase guru SMA di Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, meremas payudara siswi yang sementara belajar. (foto: dokumen istimewa)
ADVERTISEMENT
MANADO - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah di Sulawesi Utara (Sulut) yang baru saja dimulai, setelah hampir dua tahun dihentikan karena pandemi COVID-19, langsung tercoreng dengan ulah salah satu oknum guru di SMA Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
ADVERTISEMENT
Oknum guru ini tertangkap kamera, sementara meremas (maaf) payudara siswinya yang sementara belajar. Dalam tangkapan kamera, guru yang menggunakan baju keki PNS dengan badge pendidikan Sulawesi Utara, terlihat meremas payudara siswi yang sementara mengoperasikan komputer. Ada empat foto yang memperlihatkan aksi guru bejat tersebut.
Aksi ini sendiri ramai di media sosial, setelah foto aksi bejat oknum guru tersebut diunggah oleh beberapa akun. Foto yang diunggah kemudian disertai dengan caption meminta agar aksi ini tidak terulang lagi.
Selain itu, sejumlah akun top seperti Hillary Brigitta Lasut dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, juga di tag dalam postingan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, dr Grace Punuh, mengatakan jika pihaknya sudah langsung meminta jajarannya menelusuri kasus ini. Menurutnya, ini masalah moral yang harus segera dituntaskan dan ditelusuri kebenarannya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, Cabang Dinas Pendidikan di daerah itu, sudah melakukan penelusuran dan akan melakukan klarifikas. Nanti, jika sudah selesai klarifikasi, kita akan langsung kasih tahu apa tindakan lanjutnya. Yang pasti, jika terbukti harus ada sanksi berat, karena ini masalah moral," kata dr Grace saat dihubungi, Senin (11/10) hari ini.
febry kodongan