Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Viral Kepsek dan Guru MTS Kotamobagu Bikin Ricuh Rumah Duka Siswa yang Meninggal
14 Juni 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
KOTAMOBAGU - Sebuah video yang menunjukkan telah terjadi keributan di rumah duka siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang meninggal karena dianiaya 9 siswa lainnya, viral di media sosial. Sudah ribuan kali video itu dibagikan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan di video itu, disebutkan keributan dipicu oleh kedatangan Kepala Sekolah MTS Kotamobagu bersama sejumlah guru dan pegawai ke rumah duka, bukan untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa, melainkan hanya untuk klarifikasi jika kejadian penganiayaan bukan terjadi di sekolah.
Sontak hal tersebut membuat keluarga dan para pelayat menjadi marah dan mengusir kepala MTS serta para pegawai sekolah tersebut, karena dianggap tak punya nurani, etika dan simpati atas kejadian yang menimpa keluarga yang tengah berduka.
Sontak kejadian ini langsung ditanggapi netizen. Mereka mengutuk keras perbuatan kepala sekolah yang seharusnya lebih paham dengan perasaan orang tua yang mengalami kehilangan anaknya dengan cara tak biasa.
"Nda ada empat. Nda pantas jadi guru. #RIP_EMPATI," tulis Dewi Gita Datundugon di kolom komentar.
ADVERTISEMENT
"Astagfirullah ibu kep..cukup dtg melayat dulu klu memang niat berbagi duka.. Bukan d p wktu mo dtg kase pembelaan.. Nda pas dgn keadaan kasiang Hmmmm🥹🥹🥹," tulis Itha Tegela.
Sekadar diinformasikan, seorang siswa MTS Kotamobagu meninggal dunia disebutkan jadi korban Bullying oleh 9 orang rekannya saat hendak mengambil wudu untuk salat di musala sekolah.
Sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit, akhirnya siswa itu meninggal di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Kota Manado.
Sementara, Kapolres Kotamobagu, AKBP Irham Halid yang dihubungi memastikan jika kasus tersebut bukan bullying melainkan penganiayaan yang dilakukan terhadap korban oleh para pelaku yang diduga rekan sesama siswa.
"Itu penganiayaan bukan bullying. Jadi jangan salah," kata Irham, Senin (13/6).
ADVERTISEMENT
manadobacirita