Viral Sahur Bareng di Jalan Kota Manado, Begini Ceritanya

Konten Media Partner
19 April 2022 19:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sahur bareng yang digelar remaja masjid Nurul Huda, Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado.
zoom-in-whitePerbesar
Sahur bareng yang digelar remaja masjid Nurul Huda, Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado.
ADVERTISEMENT
MANADO - Sebuah video yang diunggah akun tiktok @imrisfa yang menunjukan sejumlah warga tengah menggelar sahur bareng di jalan dengan beralaskan daun pisang, menjadi viral di media sosial. Kegiatan itu terjadi di Kota Manado, tepatnya di Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil.
ADVERTISEMENT
Supriadi Palamani, salah satu penggagas sahur bareng tersebut mengatakan jika kegiatan itu dilaksanakan pada Jumat (15/4) pekan lalu. Menurutnya, kegiatan tersebut diawali oleh kongkow-kongkow remaja masjid Nurul Huda Ketang Baru tepatnya di Lingkungan 1 Leter T.
"Jadi ini ide dari teman-teman bercerita. Tiba saat tiba akal. Jadi bercerita tanggal 14 malam, tanggal 15 kita langsung laksanakan," kata Supriadi.
Supriadi menyebutkan kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Untuk biaya yang digunakan menyiapkan makanan sahur terkumpul dari patungan teman-teman remaja masjid dan juga bantuan dari masyarakat sekitar. Dikatakannya ada 60 orang yang ikut dalam kegiatan sahur bareng tersebut, baik remaja maupun orang tua di kompleks tersebut.
Diceritakannya, setelah uang terkumpul para penggagas kegiatan langsung menuju pasar untuk belanja kebutuhan yang akan digunakan saat sahur bareng tersebut. Menunya pun hanya sederhana yakni ikan bakar, sayur kangkung cah dan dabu-dabu.
ADVERTISEMENT
"Jadi persiapannya sudah dilakukan setelah tarawih. Jadi mulai dari belanja hingga meracik makanan sahur dilakukan oleh remaja. Nah, ketika sudah mendekati waktu sahur, kami kemudian panggil teman-teman lewat WA dan sama-sama kita sahur," ujar Supriadi.
Adapun pemilihan jalan sebagai tempat sahur bareng, Supriadi mengaku sudah mendapatkan izin dari warga sekitar. Selain itu, jalan itu juga bisa ditutup karena ada jalan alternatif lain yang bisa digunakan oleh para pengguna jalan.
"Jadi kami alas dengan terpal, lalu kami taruh daun pisang sebagai alas untuk makan. Suasananya meriah dan benar-benar dinikmati walaupun lauk yang ada seadanya. Disini rasa kebersamaan yang tercipta," ujar Supriadi.
Lanjut dikatakannya, kegiatan itu tak diketahui akan viral mengingat itu adalah kegiatan kongkow-kongkow biasa dan baru pertama kali dilaksanakan. Untuk itu, dirinya akan kembali membicarakan bersama rekan-rekan lainnya apakah akan diadakan lagi kegiatan serupa.
ADVERTISEMENT
"Intinya disini kami hanya ingin ada kebersamaan yang terjalin di bulan puasa ini. Dan ini juga mempererat silaturahmi kami," kata Supriadi kembali.
febry kodongan