Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Wakil Gubernur Sulut Tegaskan Dia Bukan Sosok yang Dilapor ke KPK Soal RS ODSK
24 April 2024 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, secara jelas menyampaikan jika dirinya sama sekali tak terlibat dan tak pernah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK ), terkait dengan dugaan korupsi pengadaan sistem SIMRS di Rumah Sakit ODSK.
ADVERTISEMENT
Steven mengaku perlu memberikan klarifikasi, karena saat ini banyak pihak yang memainkan isu jika dirinya terlibat dalam kasus tersebut, dengan mengaitkan figur berinisial SK sebagai dirinya, padahal itu sama sekali bukan dia.
"Jadi ada yang ingin mengaitkan inisial SK dalam kasus tersebut sebagai saya. Padahal sudah jelas itu bukan saya, karena telah dijelaskan jika inisial SK yang dimaksud adalah orang bernama Sonny yang merupakan seorang Caleg DPR RI di daerah Jakarta," ujar Steven, Selasa (24/4).
Steven mengatakan jika dia sama sekali tidak tahu tentang kasus yang dilaporkan ke KPK tersebut. Diakuinya, dia harus angkat bicara, karena inisial SK di Sulawesi Utara memang sudah telanjur identik dengan inisial dirinya sebagai Wagub Sulut yang akhirnya membuat masyarakat salah persepsi.
ADVERTISEMENT
”Jadi, baca sampai isi beritanya supaya saya jangan dizalimi," ujar Steven kembali.
Sebelumnya, LSM Inakor Sulut kembali melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini yang dilaporkan adalah kasus pengadaan SIMRS/Hospital Smart System di Rumah Sakit ODSK yang menggunakan dana PEN tahun 2021.
Menurut Ketua LSM Inakor Sulut, Rolly Wenas, dalam laporan itu, pihaknya melaporkan SK yang diduga sebagai pelaksana proyek tersebut. SK sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh di Jakarta, yang saat ini juga tengah bermasalah hukum karena sedang digugat oleh mitra kerjanya.
febry kodongan