Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Warga Asal Sulawesi Utara Tewas di Kamboja, BP2MI Curiga Jadi Korban TPPO
3 Januari 2025 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Seorang warga asal Sulawesi Utara (Sulut) dengan identitas nama Marco Tirayoh, ditemukan tewas di tepi jalan salah satu wilayah di Kamboja , Kamis (2/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di media sosial, keluarga korban mengungkapkan bahwa proses pemulangan jenazah masih terkendala karena permintaan biaya yang sangat tinggi.
Sementara itu, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI ) Sulut, Hendra Makalalag, mengatakan jika pihaknya masih belum bisa memberikan kepastian tentang proses pemulangan jenazah Marco dari Kamboja.
Walaupun diakui olehnya, BP2MI selama ini sudah sering membantu pemulangan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO ) yang tertipu dengan tawaran kerja luar negeri dengan gaji tinggi.
"Tapi, pemulangan tersebut tetap bergantung pada anggaran yang tersedia. Apalagi selama ini banyak pekerja migran yang berada di luar negara penempatan resmi," kata Hendra.
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan jika secara aturan, negara hanya menjamin pekerja yang bekerja secara legal. Namun, BP2MI tetapi akan mencoba memfasilitasi, meski pekerja tersebut ilegal. Menurutnya, untuk pembiayaan, bisa ditanggung oleh pemerintah atau dibiayai oleh keluarga maupun pihak lain.
ADVERTISEMENT
Namun, penting juga dicatat menurut Hendra, jika Kamboja bukan negara penempatan resmi pekerja migran dari Indonesia. Sehingga jika ada pekerja di sana, berarti mereka bekerja secara ilegal tanpa dokumen.
“Banyak kasus seperti ini yang menimpa warga asal Sulawesi Utara. Problemnya ketika dilaporkan ke KBRI, mereka juga terkadang sudah tidak mampu lagi menangani karena banyak dan bukan hanya dari daerah kita saja,” ujar Hendra kembali.
Live Update