Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Warga Kritik Perbaikan Jalan Pendekat Jembatan Minaesa di Minut yang Amblas
1 Februari 2023 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) telah merampungkan pekerjaan perbaikan jalan pendekat jembatan Minaesa di Desa Minaesa Talawaan Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
ADVERTISEMENT
Jalan itu sebelumnya amblas terbawa derasnya air pada Jumat (27/1), sehingga membuat akses jalan sejumlah desa di Kecamatan Wori ke Likupang menjadi terhambat.
Namun demikian, warga justru memberikan kritik terhadap perbaikan jalan pendekat atau juga dikenal dengan Oprit tersebut. Mereka menilai jika pembangunan darurat itu tidak aman dan bisa kembali rusak jika terjadi hujan deras.
Sandi Mangkey, salah satu warga menilai jika pekerjaan perbaikan jalan tersebut tidak nyaman bagi masyarakat khususnya pejalan kaki, karena tidak adanya pagar pembatas di sisi kiri dan kanan.
"Meskipun darurat, harusnya bikin nyaman. Jangan justru membahayakan Warga. Kami minta kepada BPJN agar membuat pagar pengaman," ucap Sandi, Warga Minaesa.
Tak hanya itu, Sandi juga meminta selain membuat jalan pendekat yang nyaman, juga seharusnya BPJN membuatkan atau merenovasi total jembatan lama, karena jembatan tersebut dinilai sudah miring.
ADVERTISEMENT
"Warga minta secepatnya ada pembangunan jembatan baru. Kan jembatan ini sudah miring. Miring ke kiri kalo arah Likupang ke Manado. Jadi kami minta tolong kepada Pemerintah untuk bangun jembatan baru," ujarnya kembali.
Sementara, Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio mengatakan jika kini akses Wori-Likupang sudah bisa dilewati kembali setelah sebelumnya jalan pendekat ambruk.
"Jadi pekerjaan perbaikan jalan pendekat jembatan itu sudah selesai dalam sehari, di mana kita lembur hingga tengah malam. Jadi kini sudah bisa dilewati kendaraan," ujar Hendro.
Hendro mengaku jika pekerjaan itu adalah pekerjaan darurat, di mana untuk pekerjaan permanen, rencananya akan dilaksanakan beberapa bulan kemudian. Karena menurutnya, BPJN masih harus menyiapkan terlebih dahulu gambar design untuk proyek permanen.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ini hanya darurat, di mana kami perlu untuk melakukan desain ulang untuk yang permanen. Warga diminta untuk bersabar," ujar Hendro kembali.
febry kodongan