Warga Perumahan GPI Manado Keluhkan Kinerja PLN, Pemadaman Listrik Lebih 12 Jam

Ilustrasi mati lampu.

MANADO - Warga yang tinggal di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) tepatnya di sebagian Jalan Rambutan hingga Lengkeng, Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengeluhkan kinerja PLN.

Pasalnya, lebih dari 12 jam terjadi mati lampu dan tak ada tanda-tanda diperbaiki. Aplikasi PLN Mobile sama sekali tak ada notifikasi pemberitahuan terkait pemadaman listrik. Tak hanya itu, laporan yang disampaikan juga tidak ada respons.

Adapun kejadian pemadaman listrik ini terjadi sejak Sabtu (11/5) malam hingga Minggu (12/5) saat ini.

Nancy, salah satu warga di Jalan Rambutan, menyebutkan jika pihaknya begitu kecewa dengan pelayanan PLN, mengingat sebagai pelanggan yang taat aturan PLN, justru merasa dirugikan dengan lambatnya pergerakan PLN dalam mengatasi pemadaman listrik di lokasi mereka.

"Yang bikin sakit hati, tidak ada penjelasan sama sekali apa yang terjadi. Selain itu, kami sudah laporkan hal ini ke PLN baik lewat aduan maupun lewat PLN Mobile sejak aliran listrik tidak stabil dan kemudian mati total," ujar Nancy.

Senada diungkapkan warga Lengkeng. Mereka menyebutkan jika aktivitas mereka sangat terhambat karena pemadaman listrik. Bahkan, mereka tak bisa mengikuti ibadah pagi di gereja karena tak bisa mandi. Maklum, di wilayah itu, untuk mendapatkan aliran air, mereka harus menggunakan listrik.

"Semua berantakan karena mati lampu ini. PLN tidak mau menjawab dan terkesan tidak mau memperbaiki padahal sudah lewat 12 jam listrik mati. Saya punya anak bayi dan itu sangat memberatkan. Benar-benar buruk pelayanan PLN sekarang," kata Merry, warga Lengkeng.

Pihak PLN belum memberikan pernyataan terkait dengan pemadaman aliran listrik yang sudah lebih dari 12 jam di wilayah perumahan terbesar di Sulawesi Utara tersebut.

manadobacirita