Metode Fonetik: Jurus Jitu Anak Gemar Membaca

Manda Septina
Bachelor of Arts (Sociology), Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2021 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Manda Septina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belajar membaca dengan metode fonik. Sumber : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Belajar membaca dengan metode fonik. Sumber : freepik.com
ADVERTISEMENT
Saat ini, metode fonetik menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan maupun parenting. Metode pembelajaran ini lebih condong menekankan pada simbol huruf diiringi dengan bunyinya. Untuk bisa memahami serta mengaplikasikannya dalam kehidupan belajar anak, perlu adanya penguasaan teknik serta strategi matang oleh orang tua/guru. Intinya, sebelum terjun belajar bareng anak, orang tua/guru harus belajar lebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Apa sih yang membedakan metode fonetik dengan metode belajar membaca seperti biasanya?
Metode fonetik sebagai jurus jitu untuk anak-anak lebih mudah mengeja, bahkan membaca. Metode ini dinilai lebih ampuh daripada cara tradisional. Jika cara tradisional lebih fokus terhadap pengelompokan, antara belajar huruf dengan membaca maka hal tersebut akan memakan waktu yang cukup lama untuk anak bisa memiliki kemampuan untuk membaca. Sedangkan, metode fonetik lebih fokus pada bunyi dari huruf tersebut. Ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mulai menerapkan metode fonetik pada anak, di antaranya :
ADVERTISEMENT
Dari empat langkah di atas tersebut, sang anak akan mulai mengenali, menangkap akan bunyi dari huruf-huruf yang diajarkan. Nah, apabila sang anak sudah mulai hafal terhadap bunyi dari satu per satu huruf, maka kita sebagai orang tua/guru/kakak bisa mulai mencoba untuk menggabungkan dengan bunyi huruf lain, sehingga membentuk suku kata dan kata-kata.
Fungsi dari Metode Fonetik:
Namun, perlu kita ketahui juga bahwa setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada anak yang lebih mudah memahami sesuatu dari bunyinya (audio), ada anak yang lebih suka belajar saat melihat gambar (visual), dan ada juga anak yang lebih mudah menangkap sesuatu saat dirinya harus bergerak aktif (kinetetis/motorik).
ADVERTISEMENT
Maka dari itu sebagai orang tua/guru/kakak, perlu untuk mengkombinasikan beberapa langkah yang harus disesuaikan juga dengan kemampuan sang anak, karena kemampuan masing-masing anak berbeda-beda.
Selamat mencoba!