Keindahan Alam di Lokawisata Baturraden

Mandalika Azzahra
Mahasiswi Teknik Industri, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
28 Mei 2022 9:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mandalika Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak kenal dengan Kota Purwokerto biasa dijuluki dengan kota satria, kota yang dikenal sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Banyumas, dan mempunyai ciri khas bahasa yaitu dialek Banyumasan atau Bahasa Jawa Ngapak. Salah satu budaya yang sangat melekat di kalangan masyarakat Purwokerto adalah kebudayaan kentongan, berupa alat musik bambu yang biasa dimainkan oleh 20 atau 40 orang. Namun di balik uniknya kebudayaan yang dimiliki Purwokerto terdapat keindahan alam yang sangat menawan dan sangat sejuk. Salah satu keindahan alam yang masih sangat asri ini di kenal dengan Baturraden.
Lokawista Baturraden (sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lokawisata_Baturraden.jpg)
Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal ini disebabkan karena pariwisata dianggap menguntungkan untuk dikembangkan dan digunakan untuk sebagai sumber dan aset yang menjanjikan bagi pemerintah dan masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata. Banyak wisatawan dari luar kota berdatangan untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga menikmati keindahan alam di Baturraden, di karenakan merupakan salah satu lokawisata yang memang sangat wajib dikunjungi jika datang dan berlibur di kota satria ini.
ADVERTISEMENT
Baturraden sendiri diambil dari kata "batur" (pembantu) dan "raden" (majikan). Kisah ini menceritakan hubungan yang berbeda kasta atau derajat yang tidak mendapatkan restu oleh majikannya dan berakhir dengan diusirnya dari Kadipaten. Ada banyak versi cerita dari asal mula Baturraden namun kisah yang paling terkenal adalah versi dari Kadipaten Kutaliman.
Pemandangan Lokawisata Baturraden (sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1f/Baturaden.jpg/2560px-Baturaden.jpg)
Alkisah ratusan tahun lalu terdapat sebuah Kadipaten yang Bernama “Kutaliman” Kadipaten ini terletak disebelah Barat Baturraden berjarak sekitar 10 km, yang di pimpin oleh seorang Adipati yang mempunyai pembantu (batur) di adipatennya. Pembantu ini Bernama Suta, tugas utama dari Suta adalah merawat kuda yang dimiliki oleh Adipati. Sang Adipati juga mempunyai anak perempuan yang sangat cantik, pada suatu sore Suta telah menyelesaikan tugasnya sebagai gamel (tukang perawat kuda) dia berjalan-jalan di sekitar kadipaten dengan tujuan untuk lebih bisa mengenal tempat kerjanya.
ADVERTISEMENT
Pada saat Suta sedang menikmati suasana di sekitar kadipaten dia dikejutkan oleh suara jeritan seorang perempuan. Setelah mendengar suara jeritan tanpa berpikir panjang Suta pun langsung mencari sumber dari suara tersebut dan akhirnya Suta tiba di pohon besar dan melihat sang putri dari Adipati menjerit ketakutan dibawah pohon karena ada ular raksasa yang menggelantung di atas pohon. Betapa ketakutan sang putri dikarenakan mulut ular tersebut terlihat menganga siap untuk menelan putri. Dengan rasa kasihan melihat wajah sang putri yang pucat, Suta pun langsung membunuh ular tersebut menggunakan bambu yang besar dan memukul ular itu berulang kali hingga mati tak bergerak.
“Terimakasih, Mas Suta. Kau telah menyelamatkan nyawaku” Ucap Sang Putri
ADVERTISEMENT
“Sudah menjadi tugas dan kewajiban saya sebagai abdi Sang Adipati (ayah tuan putri)”
Selepas kejadian itu sang putri semakin akrab dengan Suta, cinta mereka berdua ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi bahkan merencanakan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Mendengar hal tersebut Sang Adipati sangat marah.
“Dia hanyalah seorang batur! dan kamu adalah seorang raden Putri dari seorang Adipati!” Ucap Sang Adipati.
Karena mendengar anaknya telah dilamar oleh seorang gamel akhirnya Sang Adipati memasukan Suta ke dalam penjara bawah tanah, saat dipenjara Suta tidak di beri makan dan minum serta dia di genangi air setinggi pinggang. Mendengar hal itu Sang Putri meminta kepada pengasuhnya untuk membatu membawa Suta pergi dari dalam penjara. Pengasuh Sang Putri diam-diam menyelinap ke penjara bawah tanah dan membebaskan Suta kemudian membawanya ke suatu tempat.
ADVERTISEMENT
Sesaat setelah pengasuhnya telah membebaskan Suta, Sang Putri telah menunggu dengan seekor kuda. Suta berhasil bebas Sang Putri bersama dengan Suta menunggangi kuda. Dalam perjalanan, kuda tersebut menyamar sebagai orang desa sehingga tidak ada yang mengenali mereka. Setelah melakukan perjalanan cukup jauh, sampailah mereka berdua di tepi sungai, mereka beristirahat di tepi sungai tersebut. Sang Putri merawat Suta dengan kesabaran hingga sembuh, tak lama dari kesembuhan Suta mereka menikah dan tinggal di tempat tersebut yang sekarang tempat itu dinamakan Baturraden. Sehingga batur memiliki arti "pembantu" dan raden artinya "majikan".
Baturraden menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat dikenal dan ramai pengunjung dengan akses jalan menuju lokasi sudah cukup baik dan bisa dilalui oleh kendaraan bermotor, mobil maupun bus. lokawisata Baturraden termasuk kedalam wisata pegunungan karena melihat lokasinya yang berada kurang lebih 640 meter diatas permukaan laut dan 6 km dari puncak Gunung Slamet, atau lebih tepatnya berlokasi di Dusun I karangmangu, Kec. Baturraden, Kabupaten. Banyumas, Jawa Tengah, Sehingga waktu yang di perlukan untuk di tempuh dari pusat Kota Purwokerto kurang lebih hanya 13 km saja.
ADVERTISEMENT
Keindahan alam di Baturraden dapat di nikmati pengunjung dengan membeli tiket masuk dengan harga yang relatif murah yaitu hanya Rp 20.000 (untuk hari biasa) Rp 25.000 (untuk akhir pekan) lokawisata Baturraden buka setiap hari pada pukul 07.00 WIB – 16.00 WIB. Bagi wisatawan yang datang dari luar kota tidak perlu khawatir karena di sekitar kawasan lokawisata Baturraden ini telah disediakan banyak penginapan yang dekat dengan objek wisata dengan harga yang terjangkau, dengan harga mulai dari Rp 70.000 sampai dengan Rp 360.000 dan fasilitas yang di sediakan juga lengkap dan memadai. Dengan adanya penginapan ini wisatawan tidak perlu khawatir lagi untuk mencari tempat bermalam.
Curug atau Air Terjun Baturraden (sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/74/Air_Terjun_Baturaden.jpg)
Pilihan Wahana di lokawisata Baturraden ini tersedia berbagai macam pilihan wahana, antara lain yaitu objek wisata air mancur, curug atau air terjun, kolam renang, pemandian air panas belerang, serta sepeda air dimana kita bisa menikmati danau tersebut sambal memberi makan ikan. Para wisatawan bisa melihat pemandangan Baturraden dengan melewati jembatan Gumawang berwarna orange terang terletak di bagian tengah yang membentang diatas Sungai Gumawang. Dibawah jembatan Gumawang ini terdapat sungai yang airnya sangat jernih, dimana pengunjung dapat menikmati segarnya air yang mengalir langsung dari pegunungan.
Zip bike di lokawisata Baturraden (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-photo/purwokerto-central-java-indonesia-12-31-1844335204)
Lokawisata Baturraden baru-baru ini menyediakan wahana baru berupa zip bike atau biasa dikenal dengan sepeda gantung dan swing montain atau berupa ayunan. Wahana yang baru ini banyak dijadikan tempat untuk berfoto yang instagramable oleh pengunjung lokawisata Baturraden dengan latar belakang pemandangan Baturraden yang indah sejauh mata memandang. Untuk bisa menikmati wahana ini para wisatawan dikenakan biaya Rp 20.000 sekali naik dan jika ingin berfoto di ayunan yang berlatar jurang serta pepohonan pinus yang menjulang tinggi dikenakan biasa sebesar Rp 25.000 untuk per orang.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah informasi mengenai keindahan alam di lokawisata Baturraden yang perlu anda ketahui jika mau berwisata ke tempat ini. Semoga bermanfaat!
Mandalika Azzahra, Mahasiswi Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto