Konten dari Pengguna

Golkar Kaltim Minta Pemprov Serius Perbaiki Jalan Provinsi yang Rusak Parah

satumandau
borneoland
20 Februari 2018 16:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari satumandau tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Golkar Kaltim Minta Pemprov Serius Perbaiki Jalan Provinsi yang Rusak Parah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jalan Provinsi Rusak Parah, Golkar Kaltim Minta Pemprov Segera Perbaiki
ADVERTISEMENT
SATUMANDAU Jalan provinsi yang seharusnya bisa dinikmati masyarakat kondisinya sangat meprihatinkan. Mendapati kenyataan tersebut, Golkar Kaltim meminta pemprov Kalimantan Timur untuk segera melakukan perbaikan agar masyarakat dapat menggunakan jalan tersebut.
Kondisi jalan yang sangat memprihatinkan tersebut diungkapkan pada Senin (19/2/2018) oleh politisi Partai Golkar, Syarifah Masitah Assegaf ketika melakukan reses beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan reses tersebut, anggota DPRD Kaltim ini melihat langsung jalan yang termasuk jalan provinsi tersebut. “Jalan-jalan provinsi tersebut sudah puluhan tahun tak ada sentuhan oleh pemerintah provinsi,” demikian Syarifah menjelaskan.
Bahkan, lanjut Syarifah, hal tersebut sangat berdampak pada kehidupan warga Paser yang berada menggunakan jalan tersebut. Jalan yang rusak tersebut tidak dapat dilalui, sehingga warga Batu Enggau dan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser sampai harus berobat ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Pasalnya warga kesulitan melewati jalan provinsi yang masih berbentuk tanah merah tersebut. Kerusakan ini berdampak pada kehidupan sehari-hari warga
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya, politisi perempuan Golkar Kaltim ini mengatakan, jalan provinsi tersebut melewati beberapa desa di antaranya Desa Kerang, Desa Tampakan, Desa mengkudu, dan Desa Lomu yang ada di Kecamatan Batu Enggau, Paser. Jalan tersebut merupakan akses untuk mencapai Desa Riwang, desa terpencil di kecamatan Batu Enggau. Kerusakan parah yang terjadi disebut kerap mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan yang melintas di daerah tersebut.
Syarifah juga menyebut kerusakan parah ternyata bukan hanya jalan tersebut, melainkan juga terjadi pada jalan provinsi yang menghubungkan Desa Kerang hingga tembus ke Kecamatan Tanjung Harapan. Jalan ini melintasi empat desa antara lain Desa Pegguren, Desa Segendang, Desa Kladen, dan Desa Senipah yang ada di Kecamatan Tanjung Harapan hingga mencapai Kalsel.
ADVERTISEMENT
Menurut legislator Partai Golkar Kaltim ini, jalan rusak mulai dari Kecamatan Batu Enggau sampai Tanjung Harapan. “Mulai dari Kecamatan Batu Enggau sampai Kecamatan Tanjung Harapan rusak parah. Masyarakat pada desa-desa tersebut berharap segera ada perbaikan badan jalan. Karena mereka susah sekali untuk keluar bila mau ke kota atau kalau ada yang sakit,” demikian kata Syarifah.
Kerusakan jalan yang sangat parah ini juga berpengaruh pada perekonomian masyarakat di sana yang mayoritas bertani. Hasil panen mereka menjadi rusak dan busuk saat musim hujan tiba karena mereka tidak bisa membawanya untuk dijual. Bahkan untuk berobat, masyarakat lebih memilih berobat ke Kalsel karena jalannya lebih bagus dan juga lebih dekat.
Jalan yang rusak tersebut, menurut Syarifah, mengganggu kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. “Kondisi mereka cukup memprihatinkan baik dari segi pendidikan, kesehatan, dan perekonomiannya,” tutur Syarifah. Menurutnya, yang paling dibutuhkan Kabupaten Paser dan juga Penajam Paser Utara (PPU) adalah perbaikan jalan-jalan provinsi yang kondisinya sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Selain kondisi jalan, kondisi sarana air bersih, sarana pendidikan dan sarana kesehatan serta sarana lainnya juga dianggapbelum memadai dan memprihatinkan. “Termasuk sarana listrik untuk masyarakat pesisir yang sampai sekarang masih ada desa-desa yang belum teraliri listrik,” singkatnya. Adanya desa yang belum teraliri listrik ini terungkap dalam kunjungannya di Desa Riwang yang masuk kategori desa terpencil.
Selama puluhan tahun masyarakat di sana disebut tidak bisa menikmati penerangan. Sehingga bila malam gelap gulita. Hal ini dirasa sangat menyulitkan masyarakat. “Sehingga mereka minim informasi. Anak-anak yang bersekolah pun kesulitan untuk belajar jika malam hari,” tambah Syarifah. Untuk itu, Syarifah memberikan bantuan berupa genset berkapasitas 150 KVH yang bisa mengaliri listrik ke rumah-rumah masyarakat hingga 500 kepala keluarga. Semoga bantuan tersebut dapat memberikan faedah yang baik bagi masyarakat yang membutuhkannya. [ sumber: SatuMandau.com ]
ADVERTISEMENT