Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Legislator Golkar Apresiasi Penanganan KLB Difteri oleh Pemprov Kaltim
8 Februari 2018 16:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari satumandau tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Legislator Golkar Kaltim Apresiasi Penanganan KLB Difterigolkar
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rita Artaty Barito mengapresiasi langkah Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) yang sudah bekerja tanggap dalam menghadapi wabah difteri. Sebagai informasi, terdapat tiga wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) yakni Kota Samarinda, Balikpapan dan Kutai Timur yang telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri pada awal tahun 2018.
Menurut politisi perempuan Partai Golkar Karang Paci (julukan DPRD Kaltim) ini, upaya Dinkes melalui program-program pencegahan dan penanggulangan sudah berjalan dengan baik. Misalnya, respon dengan melaksanakan vaksin massal hingga ke sekolah-sekolah. “Dari laporan mereka kami sangat mengapresiasi.Mereka dapat mengcover kabupaten kota yang terjangkit, dan telah menetapkan siaga KLB Difteri untuk memberikan kewaspadaan terhadap kabupaten/kota yang lain,” kata Rita Artaty memberikan apresiasinya.
ADVERTISEMENT
Rita Artaty Barito berharap agar KLB ini dapat berakhir. Baik pemprov maupun pemda, kata dia, harus menciptakan ketenangan di tengah masyarakat dan memberikan kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Agar kedepannya hal ini tidak terulang kembali,” demikian ujar politisi perempuan Partai Golkar ini. Harapannya, dengan kesadaran perilaku hidup sehat tersebut, kejadian luar biasa (KLB) difteri seperti ini tidak perlu terjadi lagi.
DPRD Kaltim juga memberikan usulan kepada pemprov dan kabupaten kota yang telah menetapkan status KLB Difteri. Usulan tersebut, yaitu melokalisasi daerah-daerah yang telah ditemukan positif wabah difteri tersebut, sehingga tidak berdampak penularan terhadap daerah yang lain. Selain itu, pemda harus meningkatkan efektifitas peran posyandu yang sudah ada dan menambah agar dapat menjangkau seluruh wilayah di Kaltim. Jadi, posyandu dapat memberikan informasi yang baik tentang difteri tersebut. [ sumber: SatuMandau.com ]
ADVERTISEMENT