Konten dari Pengguna

Pilgub Kaltim 2018, Pengamat Perkirakan Suara Pemilih Kukar Masih Condong Ke Golkar

satumandau
borneoland
23 Januari 2018 17:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari satumandau tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pilgub Kaltim 2018, Pengamat Perkirakan Suara Pemilih Kukar Masih Condong Ke Golkar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pilgub Kaltim, Pengamat Optimis Golkar Raih Suara Besar di Kukar
ADVERTISEMENT
SATUMANDAU – Menghadapi Pilgub Kaltim, pengamat optimis Partai Golkar dapat raih suara besar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim. Menurut pengamat, suara pemilih di Kabupaten Kukar untuk Pilgub Kaltim 2018 dipastikan milik Partai Golkar. Dengan jumlah pemilih terbesar ketiga setelah Kota Samarinda dan Balikpapan, suara di Kukar sangat menentukan kemenangan pasangan kandidat.
Sudirman, pengamat politik yang juga merupakan dosen Fisipol Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) memperkirakan suara pemilih di Kukar masih menjadi milik Partai Golkar. Loyalis partai berlambang pohon beringin di wilayah tersebut, menurut Sudirman, masih cukup besar. Dengan demikian, Partai Golkar masih memiliki kans besar meraih suara terbanyak. Hal ini tergambar dari perolehan kursi Partai Golkar di DPRD Kukar.
Sudirman mengatakan, bahwa para pemilih di wilayah Kukar masih condong kepada Partai Golkar. “Suara pemilih Kukar tergantung Partai Golkar memperjuangkan calonnya, harus diakui suara Partai Golkar lebih dominan di sini” kata Sudirman kepada Koran Kaltim belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Sudirman, yang saat ini sedang menempuh program Doktoral di UGM ini mengingatkan bahwa terdapat potensi golongan putih alias golput yang sangat tinggi di Kukar. Hal ini mungkin saja terjadi jika di benak masyarakat Kukar tertanam anggapan bahwa pilgub tidak memberikan dampak signifikan terhadap kehidupannya. Pilgub berbeda dengan pilbup, karena dengan memilih bupati, masyarakat bisa merasakan dampaknya di Kukar.
“Kecenderungan golput sangat tinggi, bisa dilihat tingkat partisipasi pemilih kukar saat Pilgub Kaltim sebelumnya tahun 2013 yang lalu, tingkat partisipasinya hanya 56 persen saja di kukar,” katanya. Sudirman menambahkan, pemilih dari Kukar tidak mempersoalkan latar belakang si calon gubernur dan wakilnya, apakah mewakili Kukar atau daerah lainnya. Menurutnya, yang terpenting dapat memberikan dampak terhadap kehidupan dirinya secara signifikan, maka akan dipilih masyarakat di wilayah tersebut. [ sumber: SatuMandau.com ]
ADVERTISEMENT