Konten dari Pengguna

Wapres Ma'ruf Amin Akan Buka Pasamuan Cendekiawan Buddhis

Manggala Wiriya Tantra
Pembelajar Seumur Hidup
5 November 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Manggala Wiriya Tantra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wapres Maruf Amin saat terima audiensi KCBI
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Maruf Amin saat terima audiensi KCBI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berlangsung secara virtual Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) diterima audiensi dengan Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut Hartati Murdaya selaku Pendiri KCBI yang juga Ketua Umum DPP WALUBI menyampaikan bahwa KCBI akan menyelenggarakan pasamuan nasional dalam waktu dekat.
"KCBI merupakan wadah bagi para cendekiawan Buddhis untuk merapatkan barisan, melakukan karya nyata dan menyatukan potensi dengan cara-cara yang smart dalam mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara di berbagai bidang," terang Hartati.
Di momen tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap KCBI turut andil dan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, kelompok cendekiawan dapat menjadi motor penggerak pembangunan di berbagai bidang.
"Saya berharap dalam pasamuan nasional mendatang lahir pikiran-pikiran segar yang bisa menjadi kontribusi KCBI bagi pembangunan bangsa," ucap Wakil Presiden Maruf Amin.
Lebih lanjut Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa membangun Indonesia yang maju dan sejahtera memerlukan dukungan cendekiawan karena perlu sumber daya manusia yang unggul di sisi ilmu pengetahuan, teknologi, serta adab moral yang juga merupakan prioritas utama.
ADVERTISEMENT
Agenda Pasamuan Nasional KCBI akan dihelat pada tanggal 10 November 2021 nanti bertempat di JIExpo Convention Centre & Theatre.
Hartati Murdaya Pendiri Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI)
Turut mendampingi Dra. S. Hartati Murdaya dalam audiensi tersebut antara lain, Murdaya Widyawimarta Poo; Karuna Murdaya, Bhikkhu Dhammavuddho, Esther Setiawati Santoso, Pdt. Gouw Tjeng Sun, Budiharto Hasbun, Jandi Mukianto, Yandi, Rudy Sumanto dan Eric Fernardo.