Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Ajak UMKM Menerapkan Konsep 5S Agar Produktivitas Meningkat
18 Agustus 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Henardo Reyner tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonogiri (18/08/2024) – Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan dari UMKM yang berada di desa Gumiwang Lor, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) memperkenalkan konsep Kaizen 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) dengan bentuk penyuluhan dan sosialisasi ari satu UMKM ke UMKM lainnya.
ADVERTISEMENT
5S Kaizen merupakan metode manajemen asal Jepang yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih terorganisir dan efisien. Metode ini terdiri dari lima langkah utama, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Penerapan 5S Kaizen di UMKM setempat bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi waktu yang terbuang sia sia, meningkatkan keselamatan kerja serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan.
Langkah pertama, Seiri, dilakukan dengan memilah barang-barang yang perlu dan tidak diperlukan dalam proses produksi. Barang-barang yang jarang digunakan dipindahkan ke tempat penyimpanan khusus.
Pada tahap Seiton, mahasiswa membantu menyusun ulang peralatan dan bahan baku sesuai dengan posisinya. Alat-alat yang sering digunakan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga karyawan.
ADVERTISEMENT
Tahap Seiso dilakukan dengan membersihkan area kerja secara menyeluruh. Selain membersihkan peralatan, mahasiswa juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja secara berkala untuk meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.
Setelah proses pembersihan, tahap Seiketsu dilakukan dengan membuat standar operasional prosedur (SOP) untuk menjaga konsistensi pelaksanaan 5S. Standarisasi yang dimaksud berupa jadwal piket untuk pembersihan lingkungan area kerja dan peralatn kerja secara rutin.
Terakhir, tahap Shitsuke diterapkan dengan membangun disiplin dan kesadaran untuk para pelaku UMKM agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Mahasiswa juga mengadakan pelatihan lanjutan untuk memastikan bahwa pelaku UMKM memahami dan mengimplementasikan 5S Kaizen dalam aktivitas sehari-hari.
Diharapkan para pelaku UMKM di desa Gumiwang Lor dapat senantiasa mengaplikasikan konsep 5S menjadi sebuah budaya baru dalam melakukan pekerjaannya demi terciptanya peningkatan efektivitas dan produktivitas dalam proses produksi.