Konten dari Pengguna

Mumpung Ramadan, Yuk Ajarkan Hidup Sederhana kepada Anak

Darkim
menyukai sastra, peduli masalah sosial, politik, dan keadilan. menjadikan keluarga sebagai titik awal semangat kebajikan.
7 Mei 2020 12:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Darkim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Mengajarkan kebaikan yang punya nilai positif kepada anak, sebaiknya di lakukan sejak sedini mungkin. Di saat anak masih full dalam asuhan kita, sebelum anak menelan informasi dari dunia luar yang sekarang gampang di akses berkat kemajuan teknologi.
ADVERTISEMENT
Nah, mumpung sekarang dalam momen puasa bulan ramadhan, yuk para ibu dan bapak menjadikan ramadhan ini sebagai saat yang tepat memberi pembelajaran tentang hidup sederhana kepada anak.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan para orang tua untuk mengajarkan pola hidup sederhana kepada anak-anak.

1. Niat dan Persiapan

dok pribadi
Jangan pernah meremehkan niat. Karena segala usaha dan cita-cita tidak akan berhasil tanpa di dahului niat yang kuat untuk melakukannya. Bahkan dalam agama islam, niat itu menjadi prasyarat utama sebuah usaha agar bernilai ibadah.
Sebaiknya sejak jauh hari sebelum ramadhan tiba, para orang tua telah menjadikan kegiatan pembelajaran ini sebagai prioritas utama untuk di laksanakan di bulan puasa ramadhan.
Dengan perencanaan dan prioritas yang matang dan terukur, niat untuk mendidik dan memberi pelajaran hidup tentang kesederhanaan akan semakin fokus. Niat tetap di pegang erat, sambil para orang tua pelan-pelan memperbaiki diri sendiri dulu dalam pola hidup sederhana, sebelum nantinya mengajarkan hal itu kepada anak.
ADVERTISEMENT

2. Libatkan Anak

Ajak anak untuk ikut membahas tentang apa saja kegiatan selama bulan ramadhan. Bisa di mulai dengan persiapan menu untuk sahur dan berbuka. Coba ajak anak berdiskusi tentang hal ini.
Para orang tua bisa mengajukan pertanyaan kepada anak tentang menu apa saja yang sebenarnya mereka inginkan untuk acara makan sahur dan berbuka puasa nanti. Biasanya anak menjawab jujur tentang makanan apa yang mereka inginkan. Dan anda mungkin akan terkejut begitu mengetahui jawaban anak tentang hal ini.
Mungkin ada yang menginginkan ayam bakar, rendang daging, makanan cepat saji, bahkan ada anak yang menginginkan makan sahur dan berbuka puasa di luar rumah seperti hotel berbintang dan restoran mewah. Tampung saja jawaban anak, tidak perlu di bantah apalagi sampai terkesan meremehkanya.
ADVERTISEMENT

3. Nasihat dan Pemahaman

Setelah mengajak anak ikut terlibat tentu sesuai dengan usia perkembangan anak, mendengarkan keinginan-keinginan mereka tentang banyak hal, kini saatnya para orang tua memberi nasihat dan pemahaman yang benar menurut hukum agama, dan kebiasaan orang beriman.
Beri anak pemahaman tentang banyaknya orang di luar sana yang untuk sekadar makan saja harus banting tulang, bicarakan juga tentang kemungkinan naiknya harga bahan pangan selama ramdhan, ajarkan juga tentang apa itu puasa dengan kaitanya menahan hawa nafsu dan segala keinginan yang berlebihan.
Dan jangan lupa satu hal, ceritakan sejarah Rasulullah, para sahabat, para ulama, dan kisah teladan lainya tentang bagimana mereka selalu menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan selalu hidup sederhana. Ini penting, karena akan berpengaruh kepada keyakinan anak tentang keutamaan dan kelebihan hidup sederhana.
ADVERTISEMENT

4. Beri Contoh

ilustrasi : pixabay.com
Ini titik penting dan kritis dari segala cara yang sedang di usahakan oleh orang tua untuk mengajarkan anak hidup sederhana, memberi contoh nyata. Pada usia perkembangan, anak cenderung lebih mudah menerima contoh dengan perbuatan nyata, daripada nasihat dengan kata-kata.
Nah para orang tua harus bisa menjadi contoh nyata bagimana seharusnya hidup sederhana selama ramadhan. Inilah pentingnya point pertama [niat dan persiapan] di lakukan. Setidaknya para orang tua sudah bisa menunjukkan perilaku sederhana sebelum mengajarkanya kepada anak.
Tentu para orang tua bisa memberi contoh dengan banyak-banyak bersedekah, zakat, infak, memberi bantuan dari dana pengeluaran yang berhasil di sisihkan karena menerapkan hidup sederhana. Semakin nyata manfaat dari pembelajaran ini, bisa di pastikan semakin besar peluang bagi anak untuk mengikuti pola hidup sederhana bagi dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Beri contoh juga tentang sederhana dalam berucap dan bertingkah laku, karena hidup sederhana sejatinya bukan hanya berkutat dalam hal ekonomi atau konsumsi semata, tapi juga dalam segala hal kehidupan.
5. Istikamah
biasanya para ibu-ibu yang duluan tidak tega melihat buah hatinya makan sahur dan berbuka puasa dengan menu itu-itu saja. Apalagi kalau di grup WA dan Instagram para ibu lain memamerkan dan curhat tentang segala kemewahan menu selama ramadhan, di jamin banyak kaum ibu yang lumer dan jatuh iba kepada anak-anaknya.
Padahal tidak istikamahnya para orang tua akan merusak semua cara dan usaha untuk mendidik anak hidup sederhana. Orang tua yang menjadi panutan dan pembimbing sebaiknya istikamah dalam mendidik anak-anaknya. Orang tua benar-benar menjadi benteng yang menentukan berhasil atau gagal menerapkan pola hidup sederhana bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua yang berhasil mengajarkan hidup sederhana kepada anak di awal dan pertengahan ramadhan, tapi kemudian tidak istikamah menjelang akhir ramadhan, terutama karena menyambut lebaran idul fitri. Baju baru, aneka kue lebaran,perabotan baru, dan semua yang serba baru yang kadang terlalu berlebihan. Tentu ini semua akan menjadi contoh buruk pada anak-anak yang sedang berusaha menjadi manusia sederhana.
Demikianlah beberapa cara yang bisa di tempuh para orang tua untuk mengajarkan hidup sederhana kepada anak-anaknya. Ini hanya pengalaman pribadi penulis dalam usaha mengajarkan hidup sederhana kepada keluarga, tentu masing-masing kita punya kiat dan cara tersendiri dalam menerapkanya.
Salam.