Jokowi Peringkat 13 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

21 Mei 2017 11:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Joko Widodo beri sambutan di Sidney (Foto: Youtube/ Joko Widodo)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo beri sambutan di Sidney (Foto: Youtube/ Joko Widodo)
Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Yordania kembali merilis daftar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia edisi 2017. Dilansir The Muslim 500, Presiden Joko Widodo tetap bertahan di posisi 20 besar, yaitu peringkat 13 dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak 2009, The Muslim 500 memang tiap tahun merilis 500 nama. Sederet nama itu, ditentukan atas seberapa besar pengaruhnya terhadap masyarakat di sekitarnya. Kriteria pemilihan tokoh pun diukur dari kekuasaan akan ideologi, ekonomi, budaya dan politik untuk dunia Muslim.
Setidaknya, ada empat hal yang membuat Jokowi masih 'duduk manis' di 20 besar bersama Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud di peringkat 3 dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di peringkat 8.
Pertama, mereka menyebut Jokowi sebagai politikus yang bersih dan sukses. Saat dirinya memimpin Kota Solo selama dua periode, Jokowi diklaim memiliki hubungan cukup dekat dengan rakyatnya. Dia memadukan budaya Jawa dengan pembangunan sistem transportasi, kesehatan dan hubugan bisnis dengan baik.
ADVERTISEMENT
Jokowi berdoa di Masjid Niujie, Beijing, China. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi berdoa di Masjid Niujie, Beijing, China. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Kedua, karier politiknya semakin gemilang tatkala dirinya dipercaya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam. Dia disebut berhasil dalam memperbaiki sistem pendidikan, tranportasi publik dan menangani banjir di Jakarta.
Ketiga, beragam penghargaan yang diraihnya kala itu, dalam meraih peringkat ketiga Wali Kota terbaik di dunia di ajang World Mayor Prize pada 2012 dan masuk dalam 10 besar wali kota terbaik sedunia.
Belum lagi, Presiden ke-6 Megawati Sukarnoputri, memberikannya mandat untuk mencalonkan diri sebagai presiden RI mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Jokowi juga didukung oleh ratusan musisi dan pekerja seni dalam giat kampanyenya.
Keempat, tak lain tak bukan, adalah budaya blusukan. Budaya ini dilakukan dengan mengunjungi masyarakat kecil, dan mendengarkan secara langsung keluhan mereka. Hal tersebut diklaim menjadi faktor terbesar dalam mengantarkan Jokowi menduduki kursi RI-1 saat ini.
ADVERTISEMENT
Ketum PBNU Said Aqil Siroj (Foto: Twitter @saidaqil)
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PBNU Said Aqil Siroj (Foto: Twitter @saidaqil)
Tak hanya Jokowi yang bertahan. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj, juga masih duduk di peringkat 20. Sosoknya yang berhasil mempertahankan organisasi massa Islam terbesar se-Indonesia itu, membuatnya layak bertahan.
Aqil mampu membuat pergerakan NU dari desa dan kota tetap solid hingga saat ini. Sosok Aqil yang dikenal juga sebagai akademisi, mampu menyeimbangkan NU dalam bidang pendidikan Islam dan politik berbasis Islam tradisional.
Tak hanya itu, Aqil juga disebut mampu menghilangkan diskriminasi kelompok agama lainnya di Indonesia.
Pun begitu, The Muslim 500 tidak mendukung pandangan para tokoh yang masuk dalam nominasinya. Mereka, hanya menilai berdasarkan survei masyarakat terhadap tokoh Muslimnya di masing-masing negara.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT