Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bahaya Asam Lambung Mengintai Karena Kebiasaan Ini
16 Juni 2022 14:06 WIB
Tulisan dari Mareza Dwithania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang remaja meringis kesakitan sambil mengeluarkan air mata karena menahan perih pada perutnya. Di tempat tidur lain, seorang ibu berseragam nampak mual-mual dan mencoba ingin muntah. Betapa tidak nyamannya wajah mereka dengan posisi tidur menahan nyeri di ulu hatinya.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada yang bisa dimuntahkan dok, hanya cairan yang keluar, asam dan pahit rasanya”, tutur ibu tersebut.
Suasana UGD (Unit Gawat Darurat) hari itu didominasi dengan pasien gangguan lambung. Mereka menyatakan selama ini mengidap penyakit asam lambung dan sering kambuh.
Setelah melakukan wawancara terhadap pasien dilanjutkan pemeriksaan fisik, saya menuliskan resep dan memberikan terapi saai itu.
Mayoritas pasien yang saya temui baik di UGD, rawat jalan ataupun rawat inap mengeluhkan gejala asam lambung. Mereka datang berobat karena sudah tidak tahan lagi dengan gejala asam lambungnya, biasanya mereka sudah mengkonsumsi obat sendiri di rumah atau kantornya.
Bagi beberapa orang terkadang sudah langganan dengan asam lambung sehingga selalu meyediakan stock obat di tas dan dibawa ketika bepergian.
ADVERTISEMENT
Penyakit asam lambung atau disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah munculnya sensasi rasa terbakar di dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, bahkan anak-anak sekalipun.
Penyakit asam lambung walaupun terkadang tidak berbahaya namun sangat mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup. Selain itu, juga dapat memicu penyakit lainnya yang membahayakan.
Asam lambung naik dari lambung ke kerongkongan akibat tidak berfungsinya LES (Lower Esophageal Spincter) yaitu sekat atau katup yang membatasi lambung dengan kerongkongan. LES ini berperan menahan asam lambung agar tidak naik mengiritasi lapisan otot permukaan saluran kerongkongan.
Faktor lain yang ikut menyumbang penyakit asam lambung adalah faktor stress, konsumsi obat-obat tertentu, kelebihan berat badan, kondisi hamil, konsumsi makanan banyak lemak, dan beberapa kondisi medis lainnya.
ADVERTISEMENT
Gejala yang dirasakan dapat berupa mual, muntah, kembung, perut perih, nyeri ulu hati, pusing, sakit kepala, sendawa, tenggorokan panas, selera pahit, suara serak, sering batuk, dan begah atau cepat kenyang.
Seringkali kita mengkonsumsi makanan yang justru dapat memicu asam lambung. Herannya, terkadang kita tahu bahwa itu akan menyebabkan penyakit asam lambung kambuh, namun tak kuasa menahan selera dan berharap jika sakit segera sembuh dengan minum obat.
Makanan yang dapat merangsang atau meningkatkan asam lambung diantaranya adalah makanan pedas, asin, asam, coklat, keju, makanan berlemak, gorengan, roti-rotian, dan lain-lain. Minuman yang dapat memicu asam lambung meningkat adalah kopi, minuman tinggi asam, berkarbonasi, dan sebagainya. Kebiasaan lainnya adalah merokok, suka berbaring setelah makan, serta kurangnya manajemen stress.
ADVERTISEMENT
Nah, gorengan adalah makanan yang sangat digemari bukan? Siapa yang tidak suka gorengan? Apalagi gorengan dapat mengenyangkan dan akhirnya menunda jadwal makan utama. Selain itu, makan gorengan sangat nikmat jika disertai saos sambal atau cabe rawit. Tentu semua itu berkombinasi meningkatkan asam lambung.
Gorengan menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat karena kandungan lemaknya, bisa mencapai delapan jam. Dengan demikian, kontak makanan di lambung menjadi lama sehingga menyebabkan LES melemah.
Bagaimana strategi untuk mencegah atau mengatasi penyakit asam lambung, yuk kita baca :
1. Makan secukupnya
Jika makan dalam porsi besar akan menyebabkan lambung menjadi ekstra atau begah. Bagilah porsi makan dalam jumlah kecil, bertahap, dan frekuensi lebih sering.
2. Saat berpuasa, berbukalah dengan makanan yang ringan dan berangsur makan utama dengan porsi yang disesuaikan.
ADVERTISEMENT
Jika merasa lapar malam hari setelah berbuka konsumsilah cemilah sehat, seperti buah atau biskuit gandum.
3. Tidak makan terburu-buru
Makan dengan cepat apalagi sambil mengobrol, menyebabkan udara menjadi banyak masuk ke lambung.
4. Menghindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung
5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
Asupan tinggi serat dan karbohidrat sehat dapat menyebabkan tubuh berenergi dan rasa kenyang yang lama, seperti beras merah. Buah yang aman dengan tingkat keasaman lemah seperti pisang, pir, melon, dan lainnya.
6. Mengkonsumsi air putih yang cukup direkomendasikan delapan hingga sepuluh gelas dalam sehari
7. Jangan buru-buru tidur setelah makan
Kebiasaan ini membuat tekanan dalam lambung meningkat sehingga asam lambung menjadi meningkat pula. Jika duduk upayakan posisi setengah duduk, kepala dan bahu lebih tinggi daripada perut.
ADVERTISEMENT
8. Mengendalikan emosi atau mengelola stress dengan baik
Menstabilkan suasana hati dalam mengelola stress dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan diri aseperti tidur, olahraga ringan, nonton film, melakukan teknik relakasasi seperti teknik pernapasan, yoga atau melakukan hobi memasak, menulis dan lain-lain.
Lambung nyaman, Tubuh bugar, Hidup produktif.
Semoga bermanfaat.