Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Short Escape Jadi Seru Karena Pesan #TiketKemanapun di Tiket.com
13 Januari 2018 21:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Maria Christine Sadipun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah hampir empat tahun tinggal di Bali, tapi selama itu pun ini aku belum pernah menginjakkan kaki di Pulau Lombok yang notabene hanya berada di seberang Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Nyepi sudah di depan mata. Kali ini setelah tiga tahun sebelumnya selalu melewatkan hari Nyepi di Pulau Dewata, aku dan adikku bertekad untuk berlibur ke pulau seberang dan mencari suasana dan pengalaman baru.
Pencarian tiket pun dimulai. Berbagai pilihan transport memang ditawarkan dari Bali menuju Lombok. Mulai dari ferry, speedboat hingga pesawat. Karena liburan Nyepi ditambah cuti yang aku punya hanya 4 hari, tentunya kami tidak mau terlalu membuang waktu di perjalanan. Pesawat pun menjadi moda transportasi yang kami pilih. Karena sudah menjadi pengguna tiket.com sejak awal 2015, tentu saja yang tiket.com menjadi pilihan pertamaku untuk mencari tiket, siapa tahu ada promo!
Keputusan untuk mencari tiket di tiket.com memang tidak pernah aku sesalkan, apalagi saat itu sedang ada promo tiket pesawat yang sangat menarik. Tentunya kami tidak mau melewatkan kesempatan ini. Setelah sepakat menentukan tanggal pergi dan pulang, hanya dalam beberapa klik saja di laman www.tiket.com/pesawat, tiket pesawat Denpasar – Lombok Praya sudah di tangan. Waktu itu kami sangat amat beruntung karena hanya dengan merogoh saku sebanyak Rp 800.000,- kami sudah dapat tiket pesawat Lion Air untuk dua orang pulang pergi. It’s a very good deal, kan!
Kami pun tak sabar untuk segera berangkat. Penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ke Lombok Praya bisa dibilang merupakan penerbangan tersingkat yang pernah aku dan adikku alami. Bagaimana tidak, saking dekatnya jarak ke dua pulau ini, rasanya baru saja duduk dan pasang sabuk pengaman, tak lama sang pramugari sudah mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat. Tapi yang jelas, kami sangat bersemangat untuk cepat-cepat touchdown kota Mataram, Lombok, di sore itu.
Setelah melewati perjalanan kurang lebih satu jam ke pusat kota Mataram dengan bus Damri yang tersedia di Bandara, kami langsung menyambangi sebuah guest house yang sudah dipesan oleh saudara kami yang tinggal di sana. Di salah satu sudut kota, kami lihat perarakan ogoh-ogoh baru saja selesai. Saudara kami menjelaskan bahwa penganut agama Hindu di kota Mataram juga merayakan hari raya Nyepi selayaknya saudara-saudara penganut agama Hindu di Bali, di mana mereka juga melaksanakan ‘Catur Brata’ Penyepian yakni tidak boleh menyalakan api, bekerja, bepergian serta mendengarkan hiburan. Wah, menarik juga, pikirku yang baru mengetahui fakta tersebut.
ADVERTISEMENT
Kami pun menyusun rencana untuk pergi ke Gili Trawangan, pulau kecil yang terletak di seberang Timur Pulau Lombok. Sempat terlintas niat kami untuk mencari penginapan di sana paling tidak untuk semalam. Sayangnya setelah mengakses www.tiket.com/hotel rata-rata hotel di sana sudah fully booked, tinggal beberapa villa mewah yang tentunya tidak masuk budget kami. Keesokannya, begitu kami meninggalkan Guest House, suasana begitu sepiiii.. Saat aku melewati sebuah jalan dengan motor, tiba-tiba seorang Bapak dari ujung gang menegur kami bahwa daerah tersebut (yang belakangan ku ketahui sebagai Kampung Bali) sedang merayakan Nyepi, sehingga tidak boleh dilewati kendaraan bermotor. Alamak, jadi malu!
Setelah berkendara motor sekitar 45 menit, kamipun sampai di pelabuhan Bangsal dan menitipkan motor di sana. Atas saran saudaraku, kami pun memilih untuk naik boat umum yang ramai dipenuhi banyak pengunjung dan penduduk setempat. Dibandingkan speedboat, harganya memang jauh lebih murah, hanya belasan ribu untuk sekali jalan ke Gili Trawangan. Boat nya pun cukup besar untuk menampung ratusan orang. Demi mendapat pengalaman yang berbeda, aku dan adikku sengaja duduk di bagian haluan boat nya. Hempasan ombak dari bagian depan ditambah terpaan angin laut membuat kami makin semangat ingin cepat sampai ke pulau kecil di seberang.
Seharian kami menikmati pulau Gili Trawangan yang indah sambil snorkeling, berjemur di pantai dan bersantai di café yang waktu itu masih menjamur di sepanjang garis pantai.
ADVERTISEMENT
Sayangnya pada saat itu sepertinya surga mungil ini menjadi pilihan sejuta umat untuk menghabiskan liburan Nyepi, sehingga kapal, jalanan, pantai maupun café dan restoran pun padat pengunjung. Kami pun membulatkan tekad untuk kembali lagi ke sini di lain waktu, tentunya kami ingin mencari waktu saat pulau ini tidak terlalu ramai pengunjung. Tak terasa hari menjelang sore, kami bergegas karena tak mau ketinggalan kapal untuk kembali ke kota Mataram.
Karena liburan yang cukup spontan ini, kami sampai belum memesan kamar untuk malam terakhir kami. Sambil menikmati makan malam khas lokal, Ayam Taliwang, akupun langsung mencoba membuka website www.tiket.com lewat mobile phone untuk mencari akomodasi di seputaran kota Mataram atau Senggigi. Dan Yes! Akhirnya kami dapat penawaran menarik di laman www.tiket.com/hotel dan dalam beberapa klik pemesanan hotel pun beres. Tiket.com is super easy to use!
Keesokannya kami yang masih haus petualangan ini memutuskan untuk berangkat lagi ke Gili Meno, salah satu dari tiga ‘Gili’ tapi yang ini bisa dibilang yang paling sepi di antara yang lainnya. Wow! Ternyata benar, Gili Meno ini kebalikan dari Gili Trawangan yang baru kami kunjungi kemarin. Suasana alamnya masih asri, sunyi dan tentunya pantainya berpasir putih dan berair biru jernih, ditambah lagi penduduknya ramah-ramah. Sungguh puas hari itu kami berenang santai di Gili Meno yang sunyi dan berasa seperti pulau sendiri, hehe..
ADVERTISEMENT
Sekembalinya kami ke kota Mataram, kami langsung check in di hotel yang sudah dipesan sebelumnya di tiket.com. Hari terakhir hanya kami habiskan di pesisir pantai Senggigi, tak lupa kami juga mencicipi Sate Blayag yang dijual di sepanjang bukit di pesisir Senggigi.
Short escape kali ini memang sungguh spontan dan seru banget! Semuanya dimulai dari tiket.com yang benar-benar membantu aku untuk mencari #TiketKemanapun kapan pun.