Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rangkaian Serangan AS di Timur Tengah pada Abad ke-21
7 April 2017 18:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Trump telah membentuk barisan militer baru untuk serangan rudal ke pangkalan udara Suriah pada Jumat (7/4). Serangan ini menambah satu lagi dalam daftar serangan tiba-tiba yang pernah dilakukan militer AS selama abad ke-21.
ADVERTISEMENT
Dilansir AP, berikut ini adalah daerah yang pernah diserang militer AS sejak awal tahun 2000:
Afghanistan
Setelah Al-Qaidah menyerang AS pada 11 September 2001, AS melakukan invasi ke Afghanistan, negara yang diyakini melindungi Al-Qaidah, dan menggulingkan pemerintahan Taliban. NATO dan AS sepakat menghentikan misi pertempuran di Afghanistan pada tahun 2014, walau hingga kini sisa 16 tahun perang masih ada.
Sebanyak 8.400 tentara AS diluncurkan ke Afghanistan, lalu dilatih militer dan melakukan berbagai latihan aksi operasi perlawanan terhadap terorisme.
Iraq
Di bawah kepemimpinan Presiden George W. Bush, AS menginvasi Irak pada tahun 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein. Tahun 2011, Barack Obama menarik pasukan AS di Irak guna mengakhiri misi pertempuran.
ADVERTISEMENT
Namun, AS kembali melakukan serangan ke Irak tiga tahun kemudian, setelah ISIS merongrong negara itu.
Drone Wars
Di bawah koordinasi Obama, secara dramatis AS meningkatkan penggunaan pesawat nirawak, yakni drone, untuk meluncurkan serangan balik terhadap teroris tanpa membutuhkan kehadiran militer AS dalam jumlah yang besar di medan perang. CIA dan Departemen Pertahanan AS telah meluncurkan serangan drone di Pakistan, Yaman, Somalia dan Libya. Beberapa serangan lainnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Kritik keras dari pada advokat kebebasan warga sipil telah mendorong Obama untuk membuat parameter legal terhadap penggunaan drone. Setidaknya 117 warga sipil tewas pada periode tahun 2009 hingga 2016 akibat serangan drone AS. Beberapa pihak lain mengklaim angka kematian bisa jadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Libya
AS dan aliansi Eropa meluncurkan serangan udara di Libya pada 2011, berupaya untuk menggulingkan pemerintahan Moammar Khadafi yang dianggap represif. Serangan bom berujung pada tergulingnya pemerintahan Khadafi. Dia kemudian tewas di tangan kelompok pemberontak pada 2011.
Tewasnya Khadafi tidak serta merta membuat negara itu aman. .Pemberontakan masih terjadi di Libya, digawangi kelompok bersenjata, beberapa telah berafiliasi dengan ISIS. AS kini terus melancarkan serangan udara ke Libya, dengan dalih bahwa jumlah kelompok ekstremis yang beroperasi akhirnya berkurang akibat serangan tersebut.
ISIS di Irak dan Suriah
Setelah ISIS berhasil mengepung Irak dan Suriah pada tahun 2014, Obama mengumumkan bahwa AS bisa menyerang kelompok tersebut di mana pun mereka berada.
ADVERTISEMENT
AS mulai mengirimkan sejumlah kecil penasihat militer AS untuk membantu militer Irak dalam melawan ISIS. Kemudian, jumlah anggota militer pun ditingkatkan hingga 7.500 anggota. ISIS sudah kehilangan hampir sebagian besar teritorinya.
Di Suriah, AS telah melancarkan serangan udara untuk melawan ISIS sejak 2014. AS juga telah mengirimkan satuan operasi khusus untuk membantu suku Kurdi dan Arab untuk melawan ISIS. Setidaknya ada 500 tentara AS di Suriah, ditambah dengan satuan kekuatan militer AS lain untuk menambah tenaga perang.
Suriah
Sebelumnya keterlibatan AS dalam konflik Suriah hanya demi memberantas ISIS, tidak ikut campur dalam perebutan kekuasaan di dalamnya. Namun Jumat pekan ini, di bawah komando Donald Trump, AS menyerang instalasi militer Assad.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 59 rudal Tomahawk diluncurkan AS ke arah pangkalan udara Suriah sebagai bentuk respons terhadap serangan senjata kimia di Idlib pada Selasa lalu (4/4).
Serangan tersebut menjadi penanda awal serangan langsung AS terhadap pemerintah Suriah. Serangan ini juga membuat AS terlibat dalam perang proksi dengan militer Rusia yang selama ini mendukung kepemimpinan Assad.