Konten dari Pengguna

Mengenal Karakter Red Wine Australia

12 Maret 2020 12:05 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benedicta Kristanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi botol red wine. Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi botol red wine. Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa negara tetangga kita, Australia, merupakan eksportir minuman anggur merah (red wine) terbesar kelima di dunia?
ADVERTISEMENT
Australia memiliki lebih dari 2 ribu produsen red wine yang tersebar di sekitar 65 wilayah yang menghasilkan anggur untuk minuman.
Benua Australia yang luas memiliki iklim, topografi dan tipe tanah yang berbeda-beda. Oleh karenanya, Australia memiliki beragam jenis red wine, dari mulai Pinot Noir hingga Shiraz.
Apa saja karakter dan jenis red wine Australia yang perlu kita ketahui untuk membedakan satu wine dengan wine yang lainnya?
Kenali Jenis Red Wine di Australia
Red wine secara umum digolongkan menjadi 3 (tiga) karakteristik: full-bodied, medium-bodied dan light-bodied.
Pembedaan karakteristik ini dapat dilihat dari warna, kandungan senyawa tanin, serta aroma dan rasa.
Sejumlah varian red wine lokal Australia. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Red wine yang memiliki karakteristik “full-bodied” biasanya memiliki warna sangat gelap. Rasanya pun berasa sangat kental dan membuat perasaan ‘kenyang’.
ADVERTISEMENT
Red wine jenis ini memiliki kandungan tanin yang tinggi sehingga seringkali terasa kering. Namun demikian, red wine “full-bodied” ini ketahanannya paling lama, yaitu 4-5 hari, sejak pertama dibuka.
Red wine khas Australia jenis ini adalah Shiraz dan Cabernet Sauvignon.
Karakteristik kedua yaitu “medium-bodied” memiliki warna merah yang tidak terlalu pekat dan punya kadar tanin yang rendah. Rasanya tidak sepahit “full bodied” namun seringkali memiliki aftertaste nuansa rempah.
Wine yang punya karakteristik ini dapat disimpan selama 2-3 hari sejak pertama dibuka. Merlot merupakan jenis "medium-bodied" yang paling banyak dijumpai di Australia.
Karakteristik terakhir adalah red wine yang digolongkan sebagai “light-bodied”. Red wine ini punya warna yang lebih terang dibandingkan red wine lainnya. Rasanya yang sangat enteng dengan aroma buah berry membuat red wine dengan karakter ini banyak disukai orang.
Memadukan red wine dengan makanan kecil. Sumber: pexels.com
Karakter ini agak berbeda dengan dua karakter sebelumnya. Red wine dengan karakter ini memiliki memiliki kadar tanin yang sangat rendah dan hanya bisa dibudidayakan di tempat yang memiliki iklim sejuk.
ADVERTISEMENT
Karena sifatnya yang sangat ringan, red wine ini hanya bisa bertahan paling maksimal 1 hari setelah pertama kali dibuka. Lebih dari 1 hari akan membuat rasa red wine akan berubah menjadi sangat asam.
Kombinasi Jenis dengan Daerah Penghasil Red Wine di Australia
Masing-masing daerah penghasil wine di Australia memiliki kekhususannya sendiri.
Meskipun satu kilang anggur (winery) menghasilkan beragam jenis red wine, namun biasanya winery punya satu jenis red wine andalan.
Australia pada dasarnya memiliki pakem yang menjadi rahasia umum untuk memilih red wine.
Red wine berkarakter “Full-bodied”
Jenis Shiraz merupakan andalan utama Australia dan merupakan ekspor Australia yang paling terkenal. Australia memiliki kebun anggur (vineyard) Shiraz tertua di dunia yaitu sejak tahun 1843.
ADVERTISEMENT
Shiraz memiliki karakteristik rasa yang kental dengan nuansa buah plum, cherry dan blackberry.
Penfolds merupakan salah satu trademark red wine Australia. Sumber: pixabay.com
Hampir seluruh kawasan wine di Australia mengembangkan jenis Shiraz. Namun demikian, Shiraz yang paling terkenal berasal dari wilayah Barossa Valley.
Sementara itu, jenis “full-bodied” lainnya adalah Cabernet Sauvignon. Jenis ini merupakan yang terbanyak ketiga yang dikembangkan di Australia setelah Shiraz dan Chardonnay.
Spektrum rasa Cabernet Sauvignon di Australia beragam. Mulai dari nuansa rasa yang sangat lembut hingga sangat kental dengan kandungan tanin yang sangat berasa.
Karena kandungan taninnya yang sangat tinggi, Cabernet Sauvignon sangat kering dan rasanya mengingatkan kita pada aroma hutan dan tumbuh-tumbuhan.
Red wine produksi Coonawara, Margaret River and Yarra Valley menghasilkan jenis Cabernet Sauvignon yang paling baik di Australia.
ADVERTISEMENT
Red wine berkarakter “medium-bodied
Merlot merupakan winemedium-bodied” yang banyak diproduksi di Australia. Varian ini memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan di daerah yang bersuhu udara hangat hingga udara dingin.
Penggemar rasa yang kaya nuansa vanila dan kakao, Merlot merupakan jenis red wine yang tepat.
Ilustrasi perkebunan anggur di Australia. Sumber: pixabay.com
Australia menawarkan pilihan Merlot yang beragam. McLaren Vale, Orange, Hilltops memproduksi Merlot di daerah yang hangat. Sementara Merlot yang dihasilkan di Yarra Valley dan Margaret River dikembangkan di daerah bersuhu dingin.
Red wine berkarakter “light-bodied
Pinot Noir merupakan salah satu red wine terfavorit di Australia yang memiliki karakteristik “light-bodied”.
Wine tasting di salah satu winery di Australia. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Red wine jenis ini memiliki kadar tanin yang rendah namun punya kadar asam yang tinggi. Pinot Noir biasanya kaya kombinasi rasa cherry, stroberi, dan aroma pohon cedar bercampur rempah.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti red wine lainnya yang biasanya hanya cocok untuk dipadankan dengan daging steak, tekstur Pinot Noir yang ringan sesuai untuk padanan makan ikan atau daging ayam.
Jenis Pinot Noir bagus untuk diproduksi di daerah yang memiliki suhu dingin, seperti Mornington Peninsula, Yarra Valley, Adelaide Hills dan Tasmania.
Sebagai langkah awal, cukup ketahui jenis dan daerah produksi red wine Australia. Selanjutnya, pilihan dapat disesuaikan dengan budget masing-masing. Dijamin rasanya pasti tidak akan mengecewakan.
Selamat mencoba!