Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Buku Akik: Surga bagi Pecinta Buku di Yogyakarta
16 Desember 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Maria Setia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Buku Akik berdiri sejak 2015 dan pemiliknya bernama Toni Wibisono. Buku Akik diperuntukkan bagi pecinta buku agar bisa membaca buku dengan nyaman. Buku Akik tidak hanya menjual buku best seller, tapi juga menjual buku karya penulis indie (penulis kecil) untuk memberdayakan para penulis kecil dan pemula. Banyak yang sudah mampir ke sini dari mahasiswa, penggemar buku bahkan tokoh masyarakat seperti Najwa Shihab pernah masuk ke ruang Buku Akik yang sejuk ini.
ADVERTISEMENT
--------------------
Weekend sudah datang lagi. Inginnya bersantai, tapi banyak tugas yang harus dikerjakan. Mau tetap di kamar dan mengerjakan tugas, tapi otak menolak karena sudah jenuh. Apa yang sebaiknya dilakukan?
Saya berpikir dan berusaha mengingat tempat-tempat yang bisa untuk refreshing dan sekaligus memberi ide untuk tugas saya. Beberapa nama muncul di benak tapi tetap kurang kena di hati. Tiba-tiba teringat cerita teman tentang Buku Akik. “Boleh juga,” pikirku. “Baiklah, hari ini saya akan ke sana!”. Dengan ransel yang berisi alat tulis dan menaiki motor, saya melaju ke arah utara Yogyakarta.
Perjalan ke Buku Akik sore itu lumayan lama, sekitar 30 menit karena sudah sore. Jalan dipenuhi orang yang pulang bekerja sehingga agak macet. Setelah bisa menembus lalu lintas yang padat, saya harus berbelok di sebuah gang kecil di daerah Jl Kaliurang Km 12.
ADVERTISEMENT
Gang itu letaknya di sebelah toko baju Fashion Story dekat dengan perempatan. Buku Akik bisa dibilang hidden gem Yogyakarta karena letaknya yang tersembunyi. Alamat lengkapnya di Jl Kaliurang Km 12, Gang Besi Raja No 60 D, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Sesampainya di halaman Batu Akik, saya langsung terkesan dengan penataannya. Halaman parkirnya besar, luas dan nyaman. Suasana desa asri yg modern dihadirkan dengan banyaknya tanaman yang tersebar di sana. Ada tanaman di dekat pintu, ada yang tergantung di pagar, bahkan ada sulur sulur tanaman yang menjuntai.
Di pintu utama, tampak sepatu berjejer rapi, dan di sebelah pintu ada jendela kaca besar dengan lukisan putih yang menarik serta tulisan ‘Buku Akik-Independent Book Store'. Tampilan depan yang manis ini masih ditambah dengan ruang duduk outdoor untuk membaca atau bekerja dengan laptop.
ADVERTISEMENT
Ruang duduk outdoor ini dihias dengan barang barang unik dan antik seperti beberapa mesin ketik tua, telepon kuno, caping, sepeda, juga lukisan dan rak di dinding. Ada pula kursi besi yang disusun sesuai dengan susunan QWERTY di keyboard ketik.
Setelah menikmati suasana halaman depan, saya melangkahkan kaki ke pintu utama. Alas kaki saya lepas, dan saya susun rapi di tempatnya. Saat membuka pintu utama, harum buku kuno menyerbu indera penciuman saya, dan indera penglihatan saya disuguhi pemandangan rak yang penuh buku.
Dari tepi atas ke tepi bawah, dari sisi kiri sampai ke sisi kanan, seluruh rak penuh dengan buku. Tiba tiba saya terkejut dengan munculnya hewan berbulu secara tiba tiba di depan saya. Ternyata ada seekor kucing gembul mencoba menyapa saya. Kaget saya langsung berubah menjadi tawa kecil.
Saya melangkah masuk dan melihat bahwa meski ruang ini tidak terlalu besar, tapi terasa nyaman dan sejuk. Ruangan ini secara letaknya dibagi jadi beberapa bagian. Di sisi kiri ada rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung, tapi semua buku di sisi ini tidak diperjualbelikan dan hanya boleh dibaca di tempat.
ADVERTISEMENT
Di sisi kanan, terdapat rak-rak buku yang berisi buku yang masih disegel rapi dengan plastik bening. Ini adalah buku buku yang bisa dibeli. Buku apa saja yang tersedia? Banyak jenis buku dan bacaan di sana, seperti novel fiksi, non fiksi, buku buku filsafat, politik, seni, ilmu pengetahuan, berbagai majalah, bahkan komik. Buku buku yang jarang ditemui di toko buku biasa, juga ada di sini, seperti novel novel Ghibli yang terkenal.
Selain buku, ternyata ada pernak pernik dan merchandise yang menarik. Jelas saya langsung mendekat dan melihat lihat dengan saksama. Tak disangka banyak macamnya. Ada gantungan kunci, gelang, kalung, anting, pembatas buku, tote bag, kartu pos dan pin. Di sisi lain ada juga merchandise dari Ghibli dan Harry Potter yang berupa stiker, t-shirt, tote bag, bahkan ada music box dan kaos kaki juga.
ADVERTISEMENT
Di bagian lain ruang itu tampak beberapa meja dan bangku untuk membaca. Di dekat jendela ada sofa dan digelar pula karpet untuk pengunjung yang ingin duduk duduk di bawah. Beberapa pengunjung asik memilih milih buku yang akan dibeli, ada pula yang terkagum kagum dengan imutnya pernak pernik merchandise, beberapa orang tenggelam dalam kisah buku yang sedang dibacanya.
Saat saya melihat sekeliling, saya menyadari kalau tempat ini punya banyak dekorasi unik seperti miniatur kereta, figurin, peta kuno, postcard dan patung dari tokoh filsuf dan musisi terkenal, mesin ketik kuno, juga ada miniatur kamar yang diselipkan di antara buku. Waktu melayangkan mata ke bagian atas ruang, saya juga melihat ada kaca cembung untuk memantau keadaan ruangan.
Lalu saya melihat ke arah lain lagi dan ada kejutan lain di sana. Banyak kertas kecil yang disematkan ke dinding rak. Saya mendekat dan membacanya. Mayoritas isi kertas itu adalah tulisan dan pesan dari pengunjung. Ada juga kertas yang ada gambar atau foto. Kebanyakan pesan ditulis dalam Bahasa Indonesia, tapi tampak juga pesan berbahasa Inggris dan Korea.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari pesan-pesan tersebut, kebanyakan pengunjung Buku Akik dari berasal dari luar Yogyakarta. Setelah saya baca kesan pesan pengunjung, saya berkesimpulan bahwa tempat ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pengunjungnya. Pada tulisannya mereka merasa sangat puas saat datang ke Buku Akik dan kebanyakan dari mereka ingin kembali ke sana.
Selesai melihat-lihat saya memutuskan untuk duduk di kursi yang ada mejanya. Setelah saya menaruh ransel saya di kursi, saya berdiri kembali untuk mencari buku yang akan saya baca. Pada akhirnya, saya menghabiskan waktu melihat-lihat selama 15 menit dan memutuskan untuk membaca buku tentang teori-teori fisika. Selama membaca buku tersebut, saya merasa bisa tetap fokus walaupun banyak orang.
Hal ini juga didukung oleh suasana di Buku Akik ini. Ruangan kecil yang nyaman dengan pencahayaan pas yang berasal dari matahari yang masuk ke dalam ruangan serta suhu ruangan yang tidak terlalu dingin maupun panas juga menambah kenyamanan dalam membaca.
ADVERTISEMENT
Selain dari itu, hal yang membuat nyaman adalah musik yang disetel adalah musik tenang dengan berbahasa Prancis dan orang-orang yang cenderung tenang. Hal-hal kecil itulah yang membuat tempat kecil ini dapat menjadi tempat nyaman bagi para pengunjung yang ingin membaca.
Kunjungan yang saya lakukan di Buku Akik merupakan salah satu pengalaman yang sangat berkesan saat mengunjungi suatu toko buku. Toko buku ini dapat dibilang unik dan memiliki konsep yang menarik bagi anak-anak muda.
Penataan dan pembangunan suasana bagi pengunjung juga sukses dalam memberikan rasa nyaman yang tidak membosankan dengan segala detail aksen antik dan unik. Jadi saya merasa perjalanan kurang lebih setengah jam menembus macetnya Yogyakarta terbayarkan dengan semua hal unik dan baru di buku toko ini.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tips dari saya untuk datang ke Buku Akik yaitu:
Yang pertama, jika ingin datang sebelum ramai, disarankan untuk datang pada jam buka yaitu jam 10 pagi. Selain pengunjung belum banyak, anda dapat melihat-lihat dan menikmati suasana lebih lama di sana.
Kedua, jika ingin mengetahui lebih banyak informasi Buku Akik dapat mengunjungi instagram milik Buku Akik di @bukuakik.
Yang ketiga, jangan lupa untuk membawa media foto seperti kamera maupun HP untuk mengabadikan momen di sana. Hal ini juga didorong oleh banyak sekali hal-hal menarik yang biasanya tidak dapat ditemukan di toko buku lain.
Yang keempat atau yang terakhir adalah jangan lupa untuk membawa uang. Walaupun ke sana tidak perlu membayar tiket masuk atau membeli buku, akan banyak barang-barang menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Terkhususnya bagi para pecinta Studio Ghibli dan Harry Potter, karena banyak sekali pernak-pernik bertema itu mulai dari postcard, kalung, pembatas buku, pin, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT