Konten dari Pengguna

Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Project Based Learning Berbasis TPACK

Maria Susan Ardi Wahyuning Tawi
Seorang guru Bahasa Inggris SMP Mardi Waluya 2 Kota Sukabumi, Jawa Barat
8 Desember 2022 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Susan Ardi Wahyuning Tawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Mengoptimalkan Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta Didik pada Materi Greeting Card

Dokumentasi PPL 4
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi PPL 4
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penerapan model pembelajaran inovatif berbasis TPACK perlu dilakukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang menarik. Di samping itu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif, peserta didik diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih meningkat. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dipilih pada pelaksanaan aksi kali ini adalah model pembelajaran Project Based Learning atau yang sering disingkat dengan PJBL. Pilihan ini membertimpangkan kesuksesan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, salah satunya adalah peningkatan hasil belajar dan kemampuan peserta didik dalam menulis. Pelaksanaan praktik pembelajaran ini berlokasi di SMP Mardi Waluya 2 Kota Sukabumi pada tanggal 25 November 2022.
ADVERTISEMENT
Selaras dengan pendapat ahli Horpyniuk (2015:26) yang menyatakan bahwa beberapa penelitian telah menunjukkan jika penerapan PJBL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, bahkan Kadek Ratnawati (2020) pun berpendapat demikian, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Adapun pelaksanaan pembelajaran yang inovatif tentunya tidak dapat terlepas dari pemanfaatan teknologi di dalam kelas. Terlebih lagi, model pembelajaran PjBL dapat menawarkan kesempatan peserta didik menggunakan teknologi dalam kegiatannya (Horpyniuk, 2015). Pada artikel kali ini, penulis hendak berbagi cerita praktik baik dari pengalaman yang pernah dilakukan saat melaksanakan kegiatan aksi praktik pengalaman lapangan dengan mengupayakan penerapan pembelajaran inovatif berbasis TPACK.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah mengapa praktik ini penting untuk dibagikan adalah, belum maksimalnya penerapan model pembelajaran inovatif berbasis TPACK pada pembelajaran Bahasa Inggris. Pengajar tentunya memiliki tanggung jawab untuk mengoptimalkan penerapan kegiatan pembelajaran yang inovatif di dalam kelas yang nantinya dapat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Pada penerapannya, guru dapat memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang interaktif seperti media audio visual. Suryanto (2021:166) juga menyarankan guru Bahasa Inggris memanfaatkan multimedia pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran untuk membantu agar hasil belajar peserta didik menjadi meningkat serta kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan untuk mengoptimalkan penerapan model pembelajaran inovatif PJBL berbasis TPACK pada kegiatan pembelajaran yang dialami. Diantaranya, pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk penyelesaian proyek oleh peserta didik. Guru juga perlu melakukan pendekatan secara personal pada beberapa peserta didik khusus yang masih malu dalam kelompok, agar lebih berani membagikan ide dan berdinamika lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Selain itu, guru dan peserta didik perlu mempersiapkan kelengkapan yang diperlukan untuk pembuatan proyek sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Pada pelaksanaan aksi ini, ada beberapa langkah yang penulis lakukan dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan mencari akar penyebab masalah dari kegiatan pembelajaran yang pernah penulis temui. Permasalahan tersebut terjadi karena kendala penggunaan perangkat teknologi yang memang belum maksimal. Misalnya, jumlah proyektor yang masih terbatas dan adanya ketentuan pemakaian gawai peserta didik pada proses KBM di sekolah. Namun hal ini bukanlah suatu hambatan, namun tantangan untuk dicarikan solusinya. Penulis juga mencoba melakukan kajian literatur, wawancara dan menganalisis akar penyebab untuk mencari solusi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sumber referensi tersebut, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan pendekatan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Penulis juga berupaya untuk memadukan strategi scaffolding untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik dengan materi pelajaran Greeting Card. Menurut Mustofa, et al. (2021), scaffolding merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan tujuan untuk membantu peserta didik yang mengalami proses pembelajaran guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru pada strategi scaffolding, diantaranya menggunakan bahasa yang sederhana, melengkapi kalimat atau paragraf dengan disediakan pilihan jawaban, dan menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi.
Penulis menggunakan media pembelajaran PowerPoint dengan menampilkan video dan gambar. Peserta didik diminta untuk membandingkan unsur kebahasaan serta fungsi sosial yang ada antara beberapa Greeting Card dari gambar yang disediakan serta ditayangkan. Selain itu, pengajar juga menyediakan draft sebagai upaya membantu peserta didik menyusun teks. Pada proses pembuatan proyek Greeting Card, peserta didik juga dilibatkan untuk membuat desain dengan aplikasi edit gambar, salah satunya Canva. Selain itu, pengajar juga pernah mencoba mengajak peserta didik mengerjakan evaluasi menggunakan Kahoot.
ADVERTISEMENT
Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, beberapa sumber daya yang penulis gunakan dalam praktik pembelajaran kali ini, seperti ruang kelas, laptop, proyektor, LCD, speaker, PowerPoint, jaringan internet, bahan ajar, dan LKPD.
Setelah persiapan dilakukan, penulis melakukan kegiatan orientasi, motivasi, apersepsi dan mengikuti sintaks sesuai dengan model pembelajaran PJBL. Sintaks model pembelajaran PJBL terdiri dari enam bagian. Sintaksnya dimulai dengan pertanyaan mendasar, peserta didik dan guru bersama-sama bertanya jawab tentang fungsi sosial serta unsur kebahasaan yang ada dalam teks Greeting Card. Kedua, mendesain perencanaan produk, peserta didik diputarkan video dan mencoba mencari tahu cara untuk membuat proyek tagihan dari informasi yang diterima. Ketiga, menyusun jadwal, peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, diberikan LKPD, dan membuat kesepakatan tentang waktu penyelesaian tugas. Kemudian, guru memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek peserta didik dalam kelompok, serta membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan. Pada bagian ini, peserta didik menyusun teks Greeting Card dengan berdiskusi terlebih dahulu. Mereka membagi tugas, ada yang membuat draft dan mempersiapkan desain kartu.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan kegiatan aksi bertepatan dengan peringatan hari guru, sehingga tema yang digunakan pada pembuatan Greeting Card berkenaan dengan Teacher's Day yang termasuk pada kategori Holiday/Special Day Greeting Card. Kelima, menguji hasil peserta didik menampilkan hasil proyek Greeting Card yang sudah dibuat bersama dalam kelompok dengan cara mengunggah ke media Instagram. Guru menampilkan kartu ucapan tersebut di proyektor dan peserta didik memberi komentar bersama dengan guru atas hasil proyek tersebut. Sintaks terakhir. evaluasi pengalaman belajar, peserta didik diberi umpan balik oleh guru dan diajak mengerjakan soal di LKPD. Setelah itu, peserta didik dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran bersama. Peserta didik juga diberikan informasi tugas lanjutan dan melakukan refleksi. Kemudian, kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa bersama serta salam penutup antar guru dan peserta didik.
ADVERTISEMENT
Setelah pelaksanaan aksi usai, pelaksanaan aksi pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menulis teks Greeting Card. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan hampir seluruh peserta didik memperoleh nilai memuaskan, dua diantaranya belum tuntas. Untuk peserta didik yang belum tuntas, diberikan perbaikan. Sementara perolehan nilai keterampilan juga mengalami peningkatan secara menyeluruh. Peserta didik saling memberi penilaian atas hasil kerja sama dalam kelompok menggunakan lembar peer evaluation. Di samping itu, kegiatan pembelajaran telah mengupayakan penggunaan media yang inovatif, dampaknya juga terlihat dari antusias peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan TPACK perlu diupayakan dengan menggunakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan dengan persiapan yang baik untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
References:
Mustofa et al., (2021). Strategi Pembelajaran Scaffolding dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al Fatih, 1(1). Retrieved on September 18, 2022, from http://journal.an-nur.ac.id/index.php/ALF/article/view/29
P. Horpyniuk., (2015). “How effective is using project-based learning with junior high students to achieve improvements in their academic results and schooling experience?”. Master Thesis, University of Victoria. Retrieved on September 17, 2022, from https://dspace.library.uvic.ca/handle/1828/6095?show=full
Ratnawati, K. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Pembuatan Strip Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Inggris. Indonesian Journal of Educational Development. Retrieved on September 17, 2022, from https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/ijed/article/view/824
Suryanto, Muhajir & Kusmiyati. (2021). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris. Jurnal Teknologi Pendidikan: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran, 6(2). Retrieved on September 4, 2022, from https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jtp/article/view/3536/2897
ADVERTISEMENT