Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dicari: Kolaborasi Co-working Space dan Daycare
26 April 2017 22:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Maria Yuniar Ardhiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan dua ruang kreatif atau co-working space. Yang pertama berlokasi di Jakarta Smart City Lounge (Gedung Balai Kota), dan yang berikutnya ada di kawasan Waduk Melati.
ADVERTISEMENT
Sebagai pekerja officeless yang memang tidak harus ke kantor setiap hari, saya ingin sekali mencicipi co-working space. Namun, masih ada sejumlah pertimbangan sehingga sampai sekarang, kaki saya belum kunjung menapaki lantai ruang-ruang kreatif tersebut.
Saya tidak mau meninggalkan anak saya di rumah, ketika saya bekerja di co-working space. Membawanya ikut serta juga bukanlah hal yang bijak bagi saya. Terlalu banyak yang saya cemaskan. Hmph, belum coba kerja di co-working space saja sudah khawatir.
Ini dia pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala saya. Kalau saya membawa anak saya yang masih balita itu, apakah saya bisa menyusui dengan nyaman di sana? Apakah ada kamar mandi yang memadai untuk mengganti popok? Apakah nanti anak saya bisa tidur nyenyak? Bagaimana kalau dia bosan? Apakah ada anak sebaya yang bisa diajak bermain?
ADVERTISEMENT
Namun, kalau pun saya tidak mengajak anak saya, tetap saja ada ganjalan di pikiran. Apakah di sana ada nursing room untuk memompa ASI dan lemari pendingin sebagai penyimpanan?
Ah, menyenangkan sekali seandainya ada co-working space dengan fasilitas daycare untuk kaum ibu pekerja di Jakarta. Menyenangkan untuk sang ibu dan si anak.
Bagi sang ibu, ada tempat bekerja nyaman yang dilengkapi dengan fasilitas internet. Ini bisa memfasilitasi para ibu yang bekerja di dunia kreatif, tentu saja. Misalnya, para ibu yang mengelola online shop. Contoh lainnya, ibu-ibu yang bekerja sebagai penulis. Bahkan, para ibu yang bekerja sebagai make-up artist pun bisa menjadikan co-working space sebagai meeting point dengan para klien.
Jika ada fasilitas daycare, para ibu pun tetap bisa bekerja dan mengawasi kegiatan anak-anak mereka. Kegiatan memompa ASI atau menyusui secara langsung pun bisa segera dilakukan, dan ASI yang dipompa bisa disimpan pada lemari pendingin di daycare.
ADVERTISEMENT
Bagi anak-anak, mereka bisa mengikuti berbagai aktivitas di daycare dengan teman-teman sebaya. Selain itu, peran guru atau pengawas di daycare pasti akan banyak membantu para ibu saat sedang bekerja di co-working space.
Saat waktu istirahat tiba, anak-anak bisa tidur siang di daycare. Ketika waktu makan datang, para ibu bisa saja mengunjungi anak mereka di daycare dan makan bersama dengan mereka.
Harapan saya terlalu tinggi? Tapi, boleh dong berharap? :)