Konten dari Pengguna

Keindahan Labuan Bajo Memudar? Sampah Plastik Jadi Ancaman Nyata

Maria Bernadina Bhau Keu
saya adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa Pogram studi Manajemen Sumberdaya Perairan,
6 April 2025 16:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Bernadina Bhau Keu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Labuan Bajo, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia, kini menghadapi ancaman serius: pencemaran sampah plastik. Sampah yang terus menumpuk di perairan dan pesisir tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam ekosistem laut serta sektor pariwisata yang menjadi andalan daerah ini. Ironisnya, keindahan yang menjadi daya tarik utama justru dirusak oleh kelalaian manusia.

ADVERTISEMENT
Krisis Sampah Plastik di Labuan Bajo
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Detikbali (Rabu, 29 Mei 2024), puluhan ton sampah plastik dikumpulkan dari berbagai titik di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo. Stefan Rafael, pegiat lingkungan dari Plasticman Institute, mengungkapkan bahwa sampah yang berhasil dikumpulkan hanya sebagian kecil dari masalah yang lebih besar. Banyak area lain masih dipenuhi sampah plastik, termasuk mikroplastik yang semakin mengkontaminasi laut.
"Puluhan ton sampah plastik itu baru dari kawasan pantai Labuan Bajo dan pesisir pulau-pulau di kawasan Komodo bagian timur hingga Golomori. Masih banyak kawasan yang belum tersentuh," ujar Stefan.
Selain mencemari laut, peningkatan mikroplastik di perairan juga menyebabkan dampak serius bagi biota laut dan kesehatan manusia. Hewan laut yang mengonsumsi plastik dapat mengalami gangguan pertumbuhan hingga kematian, sementara manusia yang mengonsumsi hasil laut dari perairan tercemar berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran laut bukan hanya masalah ekologi, tetapi juga krisis kesehatan global yang bisa berdampak pada siapa saja.
(Dok.pribadi Stefan Rafael)
Apa yang Telah Dilakukan?
ADVERTISEMENT
Pemerintah dan kelompok masyarakat setempat mulai bergerak untuk menangani masalah ini. Pemerintah lingkungan hidup Labuan Bajo bekerja sama dengan organisasi pemuda dan komunitas peduli lingkungan untuk membersihkan area yang terdampak secara manual. Kegiatan gotong royong ini merupakan langkah awal yang positif, tetapi tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang sudah kronis.
Namun, seberapa besar efektivitas dari upaya ini jika kesadaran masyarakat belum terbentuk? Sampah plastik tidak hanya datang dari warga lokal, tetapi juga dari wisatawan yang datang berkunjung. Jika hanya mengandalkan upaya pembersihan, tanpa kebijakan yang ketat dan sanksi yang jelas, maka permasalahan ini akan terus berulang.
Sudut Pandang: Sampah Plastik, Tanggung Jawab Siapa?
Masalah sampah plastik di Labuan Bajo bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan para wisatawan. Banyak wisatawan yang datang ke Labuan Bajo menikmati keindahan alamnya, tetapi tanpa sadar meninggalkan jejak sampah plastik yang sulit terurai. Kesadaran individu dalam mengelola sampah sangat penting agar destinasi wisata ini tetap terjaga kelestariannya.
ADVERTISEMENT
Namun, pemerintah juga harus mengambil tindakan lebih tegas. Larangan membuang sampah sembarangan harus ditegakkan dengan sanksi yang jelas. Selain itu, diperlukan fasilitas pengelolaan sampah yang lebih baik, termasuk sistem daur ulang yang efisien agar sampah tidak langsung berakhir di laut. Jika hanya mengandalkan inisiatif masyarakat tanpa adanya peraturan yang tegas, maka upaya ini akan sia-sia.
Selain itu, sektor pariwisata juga harus ikut bertanggung jawab. Hotel, restoran, dan operator tur di Labuan Bajo seharusnya menerapkan kebijakan ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menyediakan tempat sampah yang memadai. Wisatawan juga harus memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membawa pulang sampah mereka sendiri.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Labuan Bajo adalah aset berharga bagi Indonesia, dan sudah seharusnya kita semua berperan dalam menjaga kelestariannya. Jika pencemaran sampah plastik terus dibiarkan, bukan hanya lingkungan yang rusak, tetapi juga sumber mata pencaharian masyarakat dan daya tarik wisata yang selama ini menjadi kebanggaan daerah. Langkah kecil dari setiap individu dapat memberikan dampak besar bagi masa depan Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
Namun, langkah kecil saja tidak cukup. Diperlukan kebijakan tegas, infrastruktur yang memadai, serta kolaborasi dari berbagai pihak. Labuan Bajo bukan hanya milik masyarakat setempat, tetapi juga kebanggaan Indonesia. Jika kita ingin mempertahankannya, kita harus bertindak sekarang. Saatnya kita beralih dari sekadar berbicara tentang masalah ini menjadi bagian dari solusinya!