Cara Melepaskan Masa Lalu dan Menikmati Kebahagiaan

Maria Fina
HR Profesional 25 Th, Motivator, Trainner, Speaker Mental Health, Founder Afia Consulting recruitment services.
Konten dari Pengguna
11 Februari 2024 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Fina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dari canva design sendiri
zoom-in-whitePerbesar
dari canva design sendiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki masa lalu kita seperti membawa beban dalam pundak kita, kemana-mana seperti tas ransel berisi batu yang kita bawa dalam kehidupan kita, dan tentunya, hal ini kan membebani diri kita, ketika kita membawanya saat ini, besok dan masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Kita tidak mau belajar melepaskannya, kita selalu tidak mau melepaskannya.
Pilihan ketika kita membawa beban masa lalu kita dan kehidupan harus berjalan terus, maka kita harus belajar melepaskannya dan melanjutkan kehidupan kita tanpa membawa beban itu, dan beberapa langkah-langkah ini dapat kita belajar untuk mempertimbangkannya dalam kehidupan kita yaitu :
1. Belajar Mengakui dan Menerima
Setiap emosi yang ada pada diri kita saat ini adalah bentuk emosi dari pengalaman masa lalu hidup kita, kita belajar menerima kehidupan itu dan peristiwa yang pernah terjadi adalah sebuah peristiwa yang membentuk diri kita.
2. Belajar Merenungkan diri
Setiap pengalaman hidup baik indah dan buruk pastinya mengajarkan kita sesuatu untuk kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
daripada hanya memikirkan masa lalu dan memikirkan rasa sakit yang pernah ada, penyesalan, kesalahan masa lalu yang pernah kkta lakukan, mulai tanyakan pada diri sendiri apa sich pelajaran yang bisa saya petik untuk saat ini buat saya?
pergeseran pemikiran ini dan cara pandang kita akan membawa kita lebih membangun diri dan mengeksplore diri lebih baik lagi.
3. Belajar Mengepresikan Perasaaan Kita
Suatu masa lalu akan juga dipenuhi emosi dan tidak bisa kita ekspresikan, temukan cara mengeluarkan perasaan kita.
Salah satu cara untuk mengeluarkannya adalah dengan berbicara pada teman atau sahabat atau seseorang yang dipercayai, belajar menulis jurnal dan terlibat dengan kegiatan atau aktivitas kreatif dan positif.
dari canva design sendiri
4. Belajar Memaafkan
ADVERTISEMENT
Memaafkan dan Pengampuna diri bisa melegakan diri kita, belajar memaafkan diri kita juga bisa belajar menerima orang lain dengan kekurangnnya.
Memaafkan bukan memaafkan apa yang pernah terjadi, namun disini kita belajar melepaskan diri dengan beban penyesalan dan kebencian kita, yang merusak diri kita sendiri.
5. Belajar Memutuskan Koneksi Negatif
belajar melepaskan dan memutuskan artinya kita belajar menjauhkan diri secara fisik dari hal-hal yang mengingatkan kita pada masa lalu, berupa kebendaan, orang-orang yang membawa kita kita punya kenangan menyakitkan, hal itu tentunya memberi ruang kita menjaga kesehatan mental kita dan kita fokus pada apa yang mau kita kerjakan dalam hidup kita saat ini.
6. Belajar Praktek Mindfulness
Kesadaran hidup saat ini membantu kita menghargai diri dan kehidupan kita sebagaimana kita hidup saat ini dan kita tidak terikat dengan sama lalu kita.
ADVERTISEMENT
melatih kesadaran diri kita bisa dengan meditasi untuk belajar memahami diri kita lebih baik lagi.
7. Belajar Menciptakan Kenangan Baru
Mulai menikmati hidup dan mencari pengalaman baru dengan banyak kegiatan, membangun kenangan baru yang positif tentunya kita belajar menutup masa lalu kita dan memberi ruang kita bertumbuh, serta memberi kita pelajaran awal yang baru untuk menjadi diri yang kita sukai dan kita nikmati, menjadi apapun versi terbaik diri kita.
dari canva design sendiri
8. Belajar Bersabar pada Diri Sendiri
Belajar melepaskan masa lalu adalah sebuah perjalanan diri, maka itu, ini bukan sebuah perlombaan jadi bersikaplah menikmati dan belajar sabar pada situasi hidup, bersikaplah baik dengan diri sendiri dan ambil cara dengan hal-hal kecil yang kita lakukan pada diri kita untuk memberi kemajuan yang kita buat untuk kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
misalnya : ambil sekolah S2, walaupun kita lelah dan capek, dan malas melajutkan sekolah karena dosen atau pembimbingnya tidak nyaman buat kita belajar, namun kita harus belajar menerima setiap orang/ dosen memiliki karakter yang berbeda, dan tentunya caranya juga satu dengan lainnya berbeda, kita harus belajar bersabar pada situasinya dan belajar menerima orang lain dengan baik dan buruknya, ketika kita bersabar maka terbukalah jalan dan kelancaran dalam menyelesaikan studi atau sekolah kita.
Kita dapat berkembang dengan diri kita dan menikmati kebahagiaan kita dengan belajar melihat masa lalu dan melatih diri lebih kritis dan membuat keputusan hidup yang lebih rasional dan membahagiakan diri.
Semoga Berguna
Maria Fina
ADVERTISEMENT