Konten dari Pengguna

Tutankhamun : Studi Antropologi tentang Firaun Muda Mesir Kuno

Maryam Hadist
A student from Pamulang University
26 Desember 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maryam Hadist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mesir Firaun Ukiran, Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Mesir Firaun Ukiran, Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Tutankhamun, Firaun ke-12 dari Dinasti ke-18 Mesir Kuno, meninggalkan jejak penting dalam sejarah antropologi. Penemuan makamnya pada 1922 oleh Howard Carter membuka wawasan baru tentang kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Mesir kuno. Artikel ini akan membahas aspek antropologi Tutankhamun.
ADVERTISEMENT
Latar Belakang
Tutankhamun lahir sekitar 1341 SM dan memerintah Mesir dari usia 9 hingga 19 tahun. Ia merupakan putra Firaun Akhenaten dan Ratu Nefertiti. Pemerintahannya ditandai dengan perubahan besar, termasuk pengembalian kepercayaan politeistik dan pemindahan ibukota ke Thebes.
Analisis Antropologi
ADVERTISEMENT
Penemuan Makam dan Implikasi Antropologi
Kuburan Tutankhamun, Sumber: Pixabay
Kesimpulan
Tutankhamun merupakan figur penting dalam sejarah antropologi, memberikan wawasan tentang kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Mesir kuno. Studi tentangnya membantu memahami struktur sosial, kebudayaan, dan kekuasaan pada masa itu.