news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keunikan Sarawak dan Sabah yang Membuat Malaya Jadi Malaysia (1)

marisa febriana
Sesdilu 63
Konten dari Pengguna
20 Februari 2019 17:35 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari marisa febriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keunikan Sarawak dan Sabah yang Membuat Malaya Jadi Malaysia (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung ke Sarawak dan Sabah, jangan terkejut jika gambaran tentang Ipin dan Upin yang kental dengan adat Melayu tidak akan anda temukan. Gambaran yang ditangkap akan jauh berbeda karena kedua negara bagian ini memang lebih banyak didominasi oleh suku Dayak, bukan Melayu seperti di Semenanjung Malaysia (Malaysia bagian barat).
ADVERTISEMENT
Pengalaman tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat di Sarawak memberikan pelajaran bahwa setidaknya terdapat lima hal unik yang membedakan Malaysia Barat (Semenanjung) dan Malaysia Timur (Sarawak dan Sabah). Mari kita bahas bersama.
Ilustrasi imigrasi. Foto: The Blue Diamond Gallery
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari 13 negara bagian. Sarawak dan Sabah yang terletak di Malaysia bagian timur bergabung dengan Federasi Malaya (Semenanjung) pada 16 September 1963 hingga mengubah Malaya menjadi Malaysia.
Menurut sejarah, ketika Sarawak dan Sabah diajak bergabung dengan Malaya, keduanya mengajukan syarat berupa kekhususan dan otonomi yang harus dipenuhi. Imigrasi adalah salah satunya.
Sarawak dan Sabah memiliki kebijakan imigrasi yang berbeda dengan negara bagian lain di Semenanjung, di mana warga negara Malaysia yang asli Semenanjung harus menggunakan paspor ketika memasuki wilayah Sarawak dan Sabah. Sebaliknya, orang Sarawak dan Sabah tidak perlu menggunakan paspor ketika bepergian ke negara bagian lain di Semenanjung.
Kuching International Airport di Sarawak. Foto: Wikimedia Commons
Kebijakan ini memang sudah berubah. Kini, mereka yang berasal dari Semenanjung hanya perlu menunjukkan kartu identitas dan bukan paspor.
ADVERTISEMENT
Namun, warga negara asing yang masuk wilayah Malaysia melalui Semenanjung dan melanjutkan ke Sarawak dan Sabah tetap diwajibkan melewati imigrasi, dan karenanya akan diperiksa paspornya untuk kedua kalinya. Jangan kaget jika kepergian dan kedatangan di bandara Sarawak dan Sabah juga mengelompokkan keberangkatan/kedatangan dari Kuala Lumpur sebagai kedatangan/keberangkatan internasional.
Penari Dayak di Sarawak, Foto: Alain Secretan (ASITRAC)/Flickr
Terletak di bagian utara pulau Borneo (Kalimantan), Sarawak dan Sabah didominasi oleh suku Dayak yang juga terdiri dari berbagai sub-etnis, seperti Iban, Melanau, Bidayuh, Kenyah, Kayan, Punan, Murut, dan sebagainya. Hal ini membuat bahasa yang digunakan berbeda, karena tidak semua suku Dayak menggunakan Bahasa Melayu.
Sebagai contoh, orang Semenanjung Malaysia akan mengatakan “Tak mahu” sementara orang Sarawak dan Sabah akan mengatakan “Sik Mok”, yang artinya “Tidak mau”. “Sik” berarti "tidak" dalam bahasa yang digunakan sehari-hari di Sarawak dan Sabah.
Peta Sarawak dan Sabah di Pulau Borneo
Begitu juga dengan beragam aspek budaya lainnya yang berbeda antara masyarakat Malaysia di Semenanjung serta di Sarawak dan Sabah. Termasuk misalnya kesenian, makanan/masakan khas, pakaian daerah, dan hasil kerajinan tangan.
ADVERTISEMENT
Di Semenanjung suku/etnis yang mendominasi adalah Melayu, China, dan India, sehingga akan terlihat pemisahan kelompok etnis yang jelas. Jika terjadi perkawinan antarsuku, istilah yang digunakan adalah “kawin rojak” (rojak dapat juga dimaknai rujak), yang maksudnya terdiri dari campuran berbagai bahan.
Berhubung suku Dayak menjadi mayoritas di Sarawak dan Sabah, maka salah satu hari libur besar yang diperingati adalah Hari Gawai, yang jatuh pada awal Bulan Juni setiap tahun. Libur hari Gawai tidak ada di wilayah Semenanjung Malaysia, tapi di wilayah tersebut ada hari libur Diwali (atau Deevapali) yang tidak diperingati di Sarawak dan Sabah karena tidak banyak terdapat etnis India.
Secara umum, hari libur di Malaysia terbagi menjadi dua, yakni libur nasional yang ada di seluruh negara bagian dan libur yang hanya ada di negara bagian tertentu. Libur nasional contohnya seperti Hari Kemerdekaan Malaysia, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, Hari Raya Natal, Tahun Baru China, dan libur nasional lainnya. Sedangkan libur yang hanya diperingati di negara bagian adalah Ulang Tahun Sultan/Gubernur, Hari Gawai, Hari Diwali, dan beberapa libur lainnya yang berbeda di masing-masing negara bagian.
ADVERTISEMENT
Beragam budaya Dayak di Sarawak dan Sabah
2 keunikan lainnya akan ditulis dalam artikel berikutnya yang merupakan bagian kedua/terakhir dari tulisan ini. Nantikan, ya!