Traveling yang Responsibly Fun

marisa febriana
Sesdilu 63
Konten dari Pengguna
4 April 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari marisa febriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Solo Traveling Foto: Dok, shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Solo Traveling Foto: Dok, shutterstock
ADVERTISEMENT
Sobat Travelers, tahukah Anda bahwa orang Indonesia yang traveling ke luar negeri dalam setahun bisa mencapai 9 juta orang? Mereka yang traveling ini bisa bermacam-macam tujuannya, ada yang karena bekerja, beribadah, belajar, termasuk juga mereka yang jalan-jalan menjelajah dunia.
ADVERTISEMENT
Lalu apa hubungannya sama judul tulisan ini yang udah kayak jargon “Traveling yang Responsibly Fun”? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan kasih contoh kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang nyata terjadi saat mereka traveling ke luar negeri.
Pertama adalah kasus sepele yang terjadi di Australia tahun 2015 kepada WNI, sebut saja namanya Mbak N. Rahman, yang sedang jalan-jalan sama bosnya ke Melbourne. Karena satu dan lain hal, Mbak N. Rahman terpisah dari bosnya dan dicari berhari-hari masih tidak ketemu sampai bosnya terpaksa pulang duluan akibat visanya sudah habis.
Usut punya usut ternyata si Mbak ketika hilang langsung ambil inisiatif menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI di Canberra dan cari jalan sendiri. Mbak N. Rahman menempuh perjalanan yang sangat jauh ke Canberra, padahal ada Konsulat Jenderal RI/KJRI yang lebih dekat di Melbourne.
ADVERTISEMENT
Nah, apa yang bisa kita petik dari kisah si Mbak ini adalah bahwa semua WNI yang berada di luar negeri punya risiko menghadapi masalah tapi tidak semua tahu kemana harus cari informasi atau minta bantuan. Tanpa informasi yang sesuai, maka solusinya juga tidak sesuai.
Kedua adalah kasus yang lebih berat dan menyedihkan yang terjadi di Nepal tahun 2015 ketika terjadi gempa bumi. Saat itu rupanya banyak WNI yang sedang ikut pendakian di Nepal, karena katanya Nepal itu kiblatnya pendakian gunung bagi para pendaki.
Saat gempa terjadi, Pemerintah Indonesia tidak bisa langsung memberikan bantuan karena data para traveler ini juga tidak ada dan tidak tercatat. Tim evakuasi yang dipimpin Kementerian Luar Negeri/Kemlu hanya bisa meminta informasi dari keluarga yang melaporkan keluarganya hilang. Tapi dengan segala keterbatasan yang ada, Kemlu harus melaksanakan amanat untuk menjamin “Negara hadir untuk melindungi” di manapun WNI berada di luar negeri.
Di tengah kondisi yang kacau dan tanpa data yang jelas, Kemlu harus segera mencari WNI yang hilang. Dok. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu.
Masih banyak lagi kasus-kasus WNI yang ditangani Kemlu dan semua perwakilan RI di luar negeri dari mulai masalah keimigrasian, kejahatan, kehilangan paspor, bahkan pidana pembunuhan dan sandera. Semua masalah WNI ini salah satu sumbernya juga adalah ketidaktahuan WNI akan negara tujuan seperti aturan, budaya, hukum setempat, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah Kemlu berinisiatif meluncurkan aplikasi yang namanya Safe Travel. Aplikasi ini muncul karena di zaman now ini kebanyakan orang tidak bisa lepas dari HP-nya dan masalah juga kebanyakan diselesaikan dengan pencet-pencet HP, baik untuk nelepon, whatsapp, buka aplikasi, atau sekedar tanya mbah Google.
Memanfaatkan hal ini, Kemlu menciptakan aplikasi yang memuat banyak fitur penting bagi WNI traveler yang dijamin bakalan bantu kita persiapkan perjalanan dari awal sampai kepulangan. Ya, di Safe Travel kita bisa dapatkan informasi dari mulai keamanan negara tujuan, visa, hukum setempat, himbauan terkait peristiwa yang baru terjadi (travel advice juga termasuk), tempat ibadah, tempat makan halal, sampai jenis colokan!
Informasi mengenai negara destinasi yang dapat membantu mempersiapkan perjalanan WNI yang responsibly fun! Dok. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu.
Fitur paling penting yang saya yakin akan banyak bermanfaat adalah fitur emergency button yang bisa dipencet saat Sobat Traveler betul-betul membutuhkan bantuan KBRI atau KJRI di kala kondisi darurat terjadi. Misalnya tiba-tiba paspornya hilang dicopet bersama tas, tiba-tiba sakit parah, terkena bencana alam, dan kondisi darurat lainnya.
ADVERTISEMENT
Satu contoh kejadian darurat yang pernah terjadi dan sukses dibantu adalah ketika seorang WNI sedang traveling ke Jepang dan tiba-tiba tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah memencet tombol darurat di Safe Travel, bantuan pun segera datang dari KBRI Tokyo.
Hebatnya, WNI tersebut tidak perlu menyebutkan alamatnya lagi karena saat dia mendaftarkan perjalanannya dalam aplikasi, posisinya sudah otomatis diketahui dengan mekanisme geo-tagging, karena aplikasi Safe Travel menggunakan google maps untuk mengetahui posisi WNI yang memencet tombol darurat.
Fitur Emergency Button untuk meminta bantuan saat terjadi kondisi darurat. Dok. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu.
Selain untuk melindungi WNI yang traveling di luar negeri, aplikasi ini juga dirancang untuk mengakomodir WNI traveler zaman now yang aktif dan interaktif. Traveler bisa log-in pakai media sosial, otomatis terdeteksi posisi negaranya, hingga fitur loyalty program di mana traveler bisa unggah foto perjalanan dan melakukan check in yang diganjar dengan rewards berupa poin, kenaikan level dan bagde.
ADVERTISEMENT
Rewards ini nantinya bisa ditukar dengan kupon atau diskon dari mitra sponsor Safe Travel. Fitur terbaru yang keren juga adalah fitur untuk bisa chat dengan sesama WNI yang terdeteksi berada di sekitar kita di luar negeri. Jadi bisa ngobrol atau dapat informasi yang mungkin tidak didapat dari aplikasi atau Perwakilan RI. Manfaat banget kan aplikasi ini Sobat Travelers!!
Fitur terbaru Safe Travel untuk ngobrol dengan WNI di sekitar. Dok. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu.
Nah, daripada artikel ini kepanjangan, lebih baik Sobat Travelers langsung aja unduh aplikasi Safe Travel di Google Playstore atau Apple Store biar leluasa mengulik aplikasi super keren ini. Sudah banyak yang kasih review positif untuk Safe Travel, dan kalau ada masukan untuk kembangkan aplikasi ini, jangan sungkan hubungi Kemlu di akun Twitter @safetravelkemlu, akun Instagram @safetravel.kemlu, atau akun Facebook di Safe Travel Kemlu.
ADVERTISEMENT
Harapan kami, semoga dengan aplikasi ini semua WNI yang akan traveling bisa lebih mempersiapkan perjalanannya dan bisa terhindar dari masalah dengan mendaftarkan perjalanannya ke luar negeri.
Cara mudah persiapkan perjalanan agar Sobat Travelers bisa jalan-jalan dengan Responsibly Fun! Dok. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu.