Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Problematika Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Ejaan di Media Massa
8 April 2024 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Marisha Rahmani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa standar, bahasa pendidikan, dan bahasa lisan dan tertulis. Problematika memiliki arti yang berarti sebuah “masalah” , jadi problematika ini ialah sebuah masalah yang harus di selesaikan atau di pecahkan.
ADVERTISEMENT
Problematika atau permasalahan yang terdapat pada bahasa Indonesia terjadi pada berbagai level kebahasaan misalnya: problematika dalam tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran penerapan EYD. Dalam penelitian ini, problematika yang diamati terjadi pada ragam bahasa tulisan baik dalam konteks formal maupun nonformal.
Masalah dalam penggunan bahasa Indonesia mencakup pada ejaan, Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi kata dan kalimat dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) dan penggunaan tanda baca (KBBI, 2002). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ejaan adalah tata cara penggunaan kata, kalimat, dan tanda baca baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan singkatan EYD.
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) mencakup penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan huruf besar (kapital), tanda koma, tanda titik, tanda seru, tanda hubung, tanda titik koma, tanda tanya, tanda petik, tanda titik dua, tanda kurung, tanda elips, dan tanda garis miring (Sugiarto, 2012:1-2). Kesalahan pada huruf kapital sering terjadi pada persoalan nama diri. Dalam KBBI nama diri berarti ‘nama yang dipakai untuk menyebut diri seseorang, benda, tempat tertentu, dan sebagainya’.
ADVERTISEMENT
Kesalahan pada huruf miring seperti wifi yang seharusnya menjadi wifi. Kesalahan pada tanda koma tampak pada perincian dan alamat. Kesalahan pada tanda titik dua sering muncul dalam kata/ungkapan yang memerlukan pemerincian. Kesalahan pada tanda titik dapat dilihat pada akhir pemerincian, dipakai tanda koma di antara unsur-unsur dalam pemerincian yang kemudian diikuti tanda titik.
Untuk itu, upaya pembinaan bahasa indonesia terkhususnya media massa perlu dilakukannya meningkatkan sikap positif dalam penggunaan bahasa Indonesia agar bahasa kita bahasa Indonesia tetap sesuai dengan kedudukan dan fungsinya.