Konten dari Pengguna

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Sisa

Marissa Anjani Maheswari Triono
Mahasiswa Teknik Kimia, Universitas Diponegoro
9 Februari 2025 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marissa Anjani Maheswari Triono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Pendampingan dalam Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah bersama Kelompok Wanita Tani Desa Karangwuni (Rabu, 5/2).
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Pendampingan dalam Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah bersama Kelompok Wanita Tani Desa Karangwuni (Rabu, 5/2).
ADVERTISEMENT
Sukoharjo, 9 Februari 2025 - Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, ibu rumah tangga sering kali menghasilkan limbah dapur, salah satunya yaitu minyak jelantah yang berasal dari sisa memasak. Hal ini juga dialami oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Karangwuni, yang mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sayangnya, penggunaan kembali minyak jelantah untuk memasak dapat membahayakan kesehatan karena berisiko menghasilkan senyawa beracun seperti radikal bebas dan akrolein. Kondisi ini menjadi perhatian, mengingat limbah yang dihasilkan sebenarnya masih memiliki potensi untuk diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat daripada sekadar dibuang.
ADVERTISEMENT
Permasalahan tersebut melatarbelakangi Marissa Anjani Maheswari Triono, mahasiswi Program Studi Teknik Kimia yang tergabung dalam Tim I Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro Tahun 2025, untuk melaksanakan program kerja bertajuk “Pendampingan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah” bersama anggota KWT Desa Karangwuni.
Saponifikasi adalah reaksi kimia yang terjadi antara trigliserida (lemak atau minyak) dan alkali yaitu NaOH atau KOH yang menghasilkan sabun dan gliserol. Minyak jelantah masih mengandung trigliserida dalam jumlah yang cukup untuk menjalani saponifikasi menjadi sabun, sekaligus memanfaatkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Dengandemikian, pemanfaatan minyak jelantah tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga membantu menekan jejak karbon.
Program dilaksanakan di Balai KWT bersamaan dengan jadwal piket KWT pada Rabu (5/2). Kegiatan ini diawali dengan pengenalan mengenai manfaat minyak jelantah sebagai bahan yang dapat didaur ulang, pengenalan proses pembuatan sabun cuci tangan melalui saponifikasi, serta faktor – faktor yang mendukung keberhasilan pembuatan sabun agar hasilnya optimal. Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan praktik pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Anggota Kelompok Wanita Tani menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini. Banyak peserta yang aktif mengajukan pertanyaan dan menunjukkan ketertarikannya untuk mencoba membuat sabun sendiri di rumah. Melalui program ini, diharapkan anggota KWT dapat menjadi pelopor dalam pengolahan limbah di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, limbah yang sebelumnya terbuang sia-sia dapat diubah menjadi produk yang lebih bermanfaat, sekaligus meningkatkan keterampilan serta kesadaran akan pentingnya daur ulang.
Penulis, Marissa Anjani Maheswari Triono