Konten dari Pengguna

Pengaruh Hereditas dan Lingkungan dalam Pembentukan Kepribadian

Marisya Listiani
Mahasiswa-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3 Oktober 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marisya Listiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pengaruh hereditas dalam pembentukan kepribadian, lingkungan sebagai pembentuk pengalaman dan perilaku, interaksi hereditas dan lingkungan dalam kepribadian.

gambar ini milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
gambar ini milik pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan kepribadian individu adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktor hereditas dan lingkungan. Hereditas memberikan dasar biologis yang menetapkan berbagai kecenderungan kepribadian, sedangkan lingkungan memberikan pengaruh yang signifikan dalam membentuk bagaimana kepribadian itu berkembang dan diekspresikan.
ADVERTISEMENT
Hereditas: Dasar Biologis Kepribadian
Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kecenderungan dasar kepribadian seseorang. Misalnya, sifat-sifat seperti introversi, ekstroversi, kecerdasan, atau kecenderungan terhadap stres, memiliki komponen genetik yang cukup kuat. Penelitian kembar yang dilakukan pada kembar identik yang dibesarkan di lingkungan yang berbeda telah menunjukkan bahwa meskipun mereka tumbuh dalam kondisi lingkungan yang berbeda, mereka sering menunjukkan kesamaan kepribadian yang mencolok.
Sifat-sifat kepribadian bawaan ini sering kali terwujud sejak dini. Sebagai contoh, beberapa bayi secara alami lebih tenang dan mudah beradaptasi, sementara yang lain lebih rewel dan membutuhkan lebih banyak perhatian. Namun, hereditas bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan bagaimana kepribadian seseorang terbentuk.
Lingkungan: Pembentuk Pengalaman dan Perilaku
Pengalaman hidup dan lingkungan tempat seseorang tumbuh memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian. Lingkungan keluarga, misalnya, sangat penting dalam membentuk nilai-nilai, keyakinan, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan emosional cenderung memiliki rasa percaya diri dan kemampuan sosial yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Lingkungan sosial juga memengaruhi bagaimana seseorang belajar beradaptasi dengan tekanan, berkomunikasi, dan membentuk hubungan interpersonal. Misalnya, anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang mendorong kreativitas dan eksplorasi mungkin lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan lebih mudah bergaul. Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik atau kekerasan mungkin mengembangkan sifat-sifat defensif atau agresif.
Interaksi Hereditas dan Lingkungan dalam Kepribadian
Interaksi antara hereditas dan lingkungan adalah kunci dalam memahami perkembangan kepribadian. Misalnya, seseorang mungkin mewarisi kecenderungan genetik untuk menjadi ekstrover, tetapi jika ia tumbuh di lingkungan yang sangat terbatas secara sosial atau penuh dengan rasa takut, sifat ekstrover ini mungkin tidak berkembang sepenuhnya.
Sebaliknya, lingkungan yang kaya dan mendukung dapat mengoptimalkan potensi genetik seseorang. Anak-anak dengan kecenderungan genetik untuk menjadi kreatif, misalnya, akan mengembangkan kemampuan tersebut lebih baik jika mereka diberi akses ke sumber daya yang mendukung kreativitas, seperti alat seni atau kesempatan belajar musik.
ADVERTISEMENT