Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Tulisan Mengubah Dunia dan Menjadikannya Warisan Masa Depan
26 Mei 2023 10:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Maritza Fiorenza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana tulisan mengubah dunia?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar sarana bertukar cerita dan kabar, menulis juga dapat menjadi sarana mengubah dunia. Sepanjang sejarah, banyak revolusi dan perubahan dunia berawal dari gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Untuk mengubah dunia, tak hanya dilakukan dengan fisik saja, tetapi juga dapat melalui tulisan . Mungkin bagi sebagian orang, tulisan merupakan hal kecil yang tidak berdampak signifikan terhadap kemajuan dunia. Nyatanya, para tokoh dunia juga menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Tulisan-tulisan bersejarah akan menjadi warisan bagi masa depan dan pedoman bagi masyarakat luas.
Para filsuf dan ilmuwan hebat seperti Aristoteles, Galileo, Albert Einstein, Darwin, dan Carolus Linnaeus, juga merupakan penulis. Albert Einstein pernah menulis tentang teori kebahagiaan. Catatan mengenai hidup bahagia ini telah terjual di rumah lelang Yerussalem seharga 1,56 juta dolar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisannya, Einstein mengatakan “hidup yang tenang dan sederhana membawa kebahagiaan daripada mengejar kesempurnaan yang dikombinasikan dengan kegelisahan terus menerus”. Charles Darwin, terkenal dengan teori evolusinya yang digunakan sampai sekarang, menuliskan teori evolusi tersebut pada kawannya.
Dalam surat kepada kawannya, Darwin menuliskan gagasan mengenai bagaimana kehidupan pertama kali terbentuk. Darwin menguraikan mekanisme seleksi alam yang digunakan hingga saat ini.
Bapak taksonomi, Carolus Linnaeus, dalam salah satu karyanya yang berjudul Systema Naturae menjelaskan gagasannya mengenai klasifikasi hierarkis dunia alam yang dibagi menjadi beberapa kingdom yang dapat kita gunakan sebagai panduan dalam mempelajari struktur makhluk hidup.
Pramoedya Ananta Toer pernah berkata “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama Ia tidak menulis, Ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”. Bayangkan jika para filsuf dan ilmuwan tersebut tidak menuliskan pemikiran dan karyanya, mungkin ilmu pengetahuan tidak semaju sekarang.
ADVERTISEMENT
Selain dapat mengubah ilmu pengetahuan, tulisan juga dapat mengubah sosial dan politik. “Letter from a Birmingham Jail” atau surat dari Birmingham yang ditulis oleh Martin Luther King Jr. pada 1963 merupakan salah satu tulisan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat kulit hitam yang mendapat diskriminasi untuk dapat menegakkan hak-haknya.
Begitu juga Voltaire, ia merupakan pendukung reformasi sosial di Prancis yang mendorong terjadinya pembaharuan di Prancis. Pemikiran Voltaire menjadi dasar dari revolusi Prancis 1789. Setelah terjadinya revolusi, Prancis mengalami perubahan menjadi republik, demokrasi liberal, perkembangan ideologi, dan masih banyak hal lain yang menyertainya.
“Narrative of the Life of Frederick Douglass” adalah salah satu buku karya Frederick Douglass yang berdampak pada bidang sosial. Buku tersebut berisi pengalaman Frederick Douglass sebagai seorang budak Amerika yang melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Tulisan dari Frederick Douglass tersebut meningkatkan kesadaran masyarakat agar menentang perbudakan. Edward Douwes Dekker atau yang lebih dikenal dengan nama pena “multatuli” juga turut mengubah pandangan masyarakat Indonesia dan Belanda.
Sejak terbitnya novel Max Havelaar masyarakat Indonesia menjadi lebih berani menentang kebijakan tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda. Di sisi lain, melalui tulisan ini masyarakat Eropa menyadari bahwa kekayaan yang mereka dapatkan merupakan hasil dari penderitaan negara lain yang berujung pada dihapuskannya kebijakan tanam paksa dan dibentuknya politik etis.
Dengan menulis, kita dapat mengabadikan kata-kata menjadi lebih lama. Seperti pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi digagas oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Maeda, tanggal 17 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Naskah Proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik dan didampingi oleh Burhanuddin Mohammad Diah. Lalu, dibacakan di lapangan Ikada. Tidak hanya orang-orang yang berada di lapangan Ikada saja yang dapat merasakan bangganya proklamasi kemerdekaan, tetapi seluruh masyarakat Indonesia yang hingga saat ini juga dapat merasakannya saat membaca naskah Proklamasi.
Tulisan bukan hanya sekadar rangkaian kata yang dibentuk dengan pena di atas kertas, tetapi di dalamnya terdapat kata-kata yang penuh makna, bahkan dapat lebih kuat dari ribuan senjata. Tulisan dapat menggerakkan hati setiap pembacanya untuk ikut membayangkan dan merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.
Dampak dari tulisan begitu besar, dari setitik pena dapat mengubah dunia. Menulis dapat menjadi sarana untuk mencurahkan emosi, ekspresi diri, pemikiran baru, dan mengabadikan berbagai peristiwa yang dikenang sejarah.
ADVERTISEMENT
“Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang”, seperti itulah pandangan Seno Gumira Ajidarma terhadap tulisan.
Melalui tulisan, kita dapat berbicara, berkata, menyapa, dan menyentuh hati seseorang yang bahkan tidak kita kenal dan ketahui. Melalui tulisan pandangan seseorang dapat berubah. Tulisan juga berperan penting dalam pembelajaran, dengan adanya tulisan murid dapat memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik.
Gagasan, pikiran, dan imajinasi yang tidak dituangkan dalam bentuk tulisan dapat lekang seiring berjalannya waktu. Namun, jika ditulis, disimpan, dan diajarkan maka hal tersebut akan terus ada dan bermanfaat bagi generasi penerus.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan ragu dengan gagasanmu. Mulai menulis untuk masa depan. Pastikan dirimu sudah menulis mulai sekarang. Menulislah dan perbaiki dunia!