Kontroversi dan Komitmen: Mengupas Industri K-Pop yang Terus Berkembang

Marizka Jannah
MARIZKA JANNAH Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Konten dari Pengguna
15 April 2023 8:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marizka Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fans KPop. Foto: ED JONES / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fans KPop. Foto: ED JONES / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
K-pop atau Korean Pop adalah genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan dan menjadi populer di seluruh dunia. K-pop tidak hanya mencakup musik, tetapi juga berbagai aspek seperti tari, fashion, dan budaya pop Korea. Dalam beberapa tahun terakhir, K-pop telah mengalami peningkatan popularitas yang signifikan di seluruh dunia dan telah menjadi fenomena global yang menarik perhatian banyak orang.
ADVERTISEMENT
Asal mula K-pop berasal dari pengaruh musik barat yang masuk ke Korea Selatan pada tahun 1940-an dan 1950-an. Namun, genre musik ini tidak berkembang dengan cepat sampai tahun 1990-an, ketika grup idola H.O.T menjadi populer di Korea Selatan. H.O.T membuka jalan bagi grup-grup idola lainnya seperti Sechs Kies, Shinhwa, dan g.o.d. pada tahun 2000-an.
Pada tahun 2008, Girls' Generation memulai karier mereka dan menjadi grup idola wanita paling sukses di Korea Selatan. Kesuksesan Girls' Generation membuka jalan bagi grup-grup idola lainnya seperti Wonder Girls, 2NE1, dan Big Bang. Big Bang menjadi salah satu grup idola paling sukses di Korea Selatan dengan penjualan album yang tinggi dan penghargaan yang diakui secara internasional.
ADVERTISEMENT
Di tahun-tahun berikutnya, K-pop semakin populer di seluruh dunia dengan bantuan internet dan media sosial. Grup-grup idola seperti BTS, BLACKPINK, TWICE, dan EXO telah meraih kesuksesan global dan menjadi sosok inspiratif bagi banyak penggemar di seluruh dunia. Mereka seringkali memasukkan elemen budaya Korea dalam penampilan dan musik mereka, seperti penggunaan bahasa Korea, kostum tradisional Korea, dan tarian tradisional Korea.
Pengaruh K-pop tidak hanya terlihat dalam musik, tetapi juga dalam fashion dan gaya hidup. Banyak penggemar K-pop meniru gaya fashion dari idola mereka dan mengikuti tren Korea Selatan seperti perawatan kulit wajah dan makanan Korea. Hal ini telah membantu meningkatkan kesadaran dunia terhadap kebudayaan Korea dan meningkatkan nilai ekonomi negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, K-pop juga telah membantu mempromosikan bahasa Korea ke seluruh dunia. Banyak penggemar K-pop yang belajar bahasa Korea untuk memahami lirik lagu dan untuk berkomunikasi dengan idola mereka. Hal ini telah membantu meningkatkan minat dunia terhadap bahasa Korea dan memperkuat posisi Korea Selatan sebagai pusat kebudayaan dan pendidikan di Asia.
Namun, K-pop juga menghadapi kritik dari beberapa kalangan yang menganggap musik mereka tidak pantas atau terlalu "berisiko" untuk didengarkan oleh generasi muda. Beberapa grup K-pop juga telah mengalami kontroversi terkait perilaku dan tindakan mereka, seperti penggunaan konten seksual dan penampilan yang tidak pantas. Namun, banyak grup K-pop telah menunjukkan komitmen mereka untuk mempromosikan pesan positif dan melakukan tindakan filantropi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Kontroversi dalam industri K-pop memang menjadi perhatian utama banyak orang. Beberapa grup K-pop telah terlibat dalam beberapa kontroversi yang seringkali membawa dampak negatif bagi karir mereka. Salah satu contohnya adalah skandal Burning Sun yang melibatkan anggota Big Bang, Seungri. Seungri didakwa melakukan beberapa tindakan kriminal termasuk prostitusi, penggelapan pajak, dan pemalsuan dokumen. Hal ini membuat karirnya sebagai artis hancur dan mengguncang dunia K-pop secara keseluruhan.
Namun, banyak grup K-pop telah menunjukkan komitmen mereka untuk mempromosikan pesan positif dan melakukan tindakan filantropi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Salah satu contohnya adalah BTS, yang telah aktif dalam kegiatan filantropi. Mereka terkenal dengan kampanye "Love Yourself" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mendorong orang untuk menerima diri mereka sendiri. Selain itu, BTS juga mendukung kampanye "Speak Yourself" yang menekankan pentingnya mengungkapkan diri dan mengatasi diskriminasi.
ADVERTISEMENT
Banyak grup K-pop juga terlibat dalam kegiatan sosial dan filantropi lainnya seperti donasi uang untuk bencana alam dan proyek-proyek amal. Hal ini menunjukkan bahwa K-pop bukan hanya tentang musik dan tarian, tetapi juga tentang memberikan kembali kepada masyarakat dan memberikan contoh positif bagi penggemar mereka.
K-pop juga telah menjadi bagian dari industri hiburan yang sangat besar dan berpengaruh di Korea Selatan. Industri K-pop menawarkan banyak peluang bagi orang-orang yang ingin terlibat dalam bisnis hiburan. Selain itu, K-pop juga membantu mempromosikan Korea Selatan sebagai destinasi wisata dan pusat mode. Banyak penggemar K-pop yang tertarik untuk mengunjungi Korea Selatan untuk mengalami budaya dan gaya hidup Korea Selatan.
K-pop telah menjadi fenomena global yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak grup K-pop telah meraih kesuksesan global dan membuka pintu bagi generasi baru artis Korea Selatan untuk memasuki pasar internasional. Hal ini membantu memperkuat posisi Korea Selatan sebagai pusat kebudayaan di Asia dan memperluas pengaruh budayanya ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Meskipun K-pop menghadapi kritik dan kontroversi, fenomena ini terus berkembang dan menarik minat banyak orang di seluruh dunia. Dengan budaya pop Korea yang semakin berkembang dan inovatif, K-pop terus menjadi pusat perhatian bagi orang-orang yang mencari hiburan yang unik dan menarik.