Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Merayu Investor Lari ke Desa
6 April 2021 10:50 WIB
Tulisan dari Marjono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kemiskinan masih saja menyeka paras desa, meski tak sekujurnya. Pandemi dan bencana rupanya juga masih menindih. Hanya berharap bantuan pemerintah bukanlah jalan elegan yang bisa ditempuh desa.
ADVERTISEMENT
Namun, merayu investor ke desa bukan jalan terlarang, karena ketika investasi benar-benar menggali ke desa, bukan tak mungkin tenaga kerja setempat pun bisa didayagunakan, sehingga menyulap angka pengangguran menjadi tenaga produktif.
Ada cukup bukti, berkat dana desa, investor tertarik menanamkan modal hingga Rp 63 Trilyun (detikFinance.com, Rabu, 24 Okt 2018). Kemudian, kompas.com (25/6/2019) menuangkan tajuk: 68 perusahaan investasi Rp 64 Triliun untuk pengembangan desa. Sementara dikutip dari laman https://www.sinarmassekuritas.co.id (24/8/2020), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menggelontorkan dana Rp1,94 miliar untuk membangun sarana dan prasarana desa.
Pertanian menjadi bagian yang cukup potensial menjadi daya Tarik investor menebarkan kapitalnya bagi masyarakat desa. Begitu pula sector UMKM pun kita pandang bisa menjadi pilihan lain jalan investasi ke desa pun kelembagaan yang ada. Sebut saja koperasi desa, BUMdes, gerakan PKK maupun kasus produktif lain di desa.
ADVERTISEMENT
Beberapa produk atas desa kadang bertransformasi ke dalam produk berbasis digital dengan segenap kelebihan, kemasan, pemasaran dan jaringan termasuk teknologinya. Semua itu dikelola secara profesional dalam komodifikasi sehingga bernilai tambah, sekurangnya secara ekonomi.
Hamparan ketela pohon di Banjarnegara, banyak hektare buah salah melimpah di Magelang, atau ribuan buah nanas diunggah warga Pemalang. Jika sumberdaya tersebut terbiar, tanpa investasi lanjut maka kemudian bisa saja dalam waktu dekat petani bisa terkulai, terjatuh miskin. Karena bahan baku tersebut sesungguhnya dapat menjadi komoditas menarik bagi pembeli melalui investasi yang merangsek ke desa.
Maka investasi menjadi seksi bagi desa, sebab lewat jalur ini sekurangnya bisa mengubah sosiokulktur dari konsumtif ke produktif, bermula apatis menjadi peduli, dan berawal dari minder ke bangga, dll. Bertumbuhnya mental eagle fighting, semangat bekerja keras, tak gampang putus asa atau tak mudah terjebak dengan angin surga.
ADVERTISEMENT
Invitasi investasi ke desa, mengundang juragan atau bos besar ke pelosok desa pun dijamin dan desa tak usah mendua, karena jejak ini terangkum pada Pasal 54 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Musyawarah desa adalah forum paling strategis yang bisa diikuti oleh elemen pentahelix untuk membahas hal yang bersifat strategis dan salah satunya barangkali menyangkut rencana investasi.
Investasi barangkali bisa menjadi darah baru atau nutrisi baru selain dana desa selama ini untuk menyejahterakan desa. Itulah kemudian, penting dipikirkan soal infrastruktur, perizinan, jaminan keamanan, kepastian hukum, area lahan maupun soal stok tenaga kerja, dll.
Untuk memulai langkah investasi yang kita kampanyekan bisa mengarus ke jalur pedesaan, bisa saja desa bekerja sama dengan perguruan tinggi yang bisa didahului dengan studi kelayakan, penelitian maupun survei pasar atas sumberdaya dan produk yang dihasilkan desa. Bahkan, Akademisi dari UGM, Sutoro Eko, menegaskan betapa penting peran desa untuk dilibatkan sebagai pemegang saham dalam investasi skala besar yang masuk ke wilayah desa (antara, 11/11/2014).
ADVERTISEMENT
Harap maklum, menggantungkan hidup desa kepada dana desa tidak seksi sama sekali, maka selain pendamping desa dengan tusi pendampingan masyarakat dan desa dalam implementasi UU desa maupun pembangunan desa, maka desa masih relevan butuh pendampingan dengan core bisnis menangkap peluang investasi ke desa dengan tetap bertumpu pada RTRW desa bahkan kearifan lokal desa
Broker
Jalur investasi begitu terbuka di pedesaan kita. Lembaga keuangan dan pembiayaan bisa terlibat investasi ke desa melalui skema tertentu, atau lewat simbiosa seperti dengan BI dengan nabung saham atau Pertamina dengan bisnis pertashop-nya. Diakui atau tak diakui, volume kendaraan bermotor di desa cukup kompetitif dengan wilayah perkotaan. Maka mode investasi ini bisa menjadi cara lain membuat desa bersenyum.
ADVERTISEMENT
Modal basis lain yang harus dipasok adalah SDM lokal desa bahkan termasuk Kepala desa berikut jajaran perangkat desanya mesti naik kelas, kualitasnya perlu ditingkatkan, sehingga bisa memukau investor, CSR bahkan diaspora. Lewat investasi ke desa ini akan melempangkan jalan baru lain, yakni selain digitalisasi menjalar ke pusat hingga bibir pedesaan, maka bakal menepikan barisan pengangguran.
BUMDes dan BKAD bisa mengotimalkan peran fungsinya mendorong dan menggerakkan kantong investor berlari ke desa. Maka, tanah kas desa memungkinkan menjadi uji coba atas pergerakan investasi ke desa. Karena tarif tanah sudah cukup tinggi utamanya bagi tanah warga desa. Langkah ini mungkin bisa mengakselerasi dan menjadi daya pancing aliran investasi ke desa-desa.
Tak kalah penting, upaya ini mesti diimbangi perbaikan kualitas layanan aparatur pemda dan pemdes dalam memberikan kemudahan, penyederhanaan prosedur perizinan, pemberantasan korupsi, gratifikasi, dan pungli. Maka, makelar atau broker proposal dalam relasi ini, desa sangat butuh. Berinvestasi membawa desa lebih bertaji.
ADVERTISEMENT