Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Al-Quran Jaga Harapan Syakir
20 Maret 2025 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari DT Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
DTPEDULI.ORG | GAZA – Di antara reruntuhan bangunan yang menghampar dalam pandangan, seorang remaja Palestina bernama Muhammad Syakir Muhammad Al-Julus (14) berdiri menyampaikan pesan sebagai tanda ketegarannya kepada dunia luar, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ia adalah salah seorang santri Baitul Qur'an (BQ) di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Gaza, yang tak menyerah dalam menghafal Al-Qur'an.
"Saya Muhammad Syakir Muhammad Al-Julus, berasal dari wilayah Satar al-Gharbi di Kota Khan Younis. Saya berusia 14 tahun dan telah menghafal 12 juz dari Al-Qur'an," ungkap Syakir setelah membuka pesannya dengan kalimat basmallah.
Keluarganya menjadi korban genosida Israel laknatullah. Rumahnya pun hancur dan memaksanya mengungsi sampai kini di Deir al-Balah, kawasan Al-Mashalah, dekat DT Gaza.
“Paman saya, beserta istri dan anak-anaknya, gugur sebagai syuhada. Ayah, paman-paman, nenek, dan sepupu saya hilang,” tambahnya getir.
Harapan di Masjid DT Gaza
Di tengah kesedihan yang mendalam, Syakir menemukan harapan di Masjid DT Gaza. Di bawah bimbingan Syaikh Ismail Fayadh, Syakir dan santri lainnya terus menghafal Al-Qur'an di sana.
ADVERTISEMENT
Masjid DT yang terletak di Deir al-Balah, Gaza Tengah telah menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Palestina. Masjid ini dibangun atas inisiatif dan bantuan dari rakyat Indonesia yang disalurkan melalui DT Peduli.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk program Baitul Qur'an yang telah melahirkan puluhan hafidz dan hafidzah.
Berpegang Teguh pada Al-Qur'an
Di tengah kehilangan dan kesulitan, Syakir tetap berpegang teguh pada Al-Qur'an, terus menghafal, dan mengikuti halaqah tahfidz Baitul Qur’an DT Gaza.
Mereka tidak gentar meski raungan drone Israel seringkali menghantui. Mereka yakin bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, seperti yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 285-286, yang Syakir bacakan dalam pesannya.
ADVERTISEMENT
Ayat ini mengajarkan tentang keimanan, ketaatan, dan keyakinan akan pertolongan Allah. Keteguhan hati Syakir dalam menghadapi konflik di Palestina mencerminkan pengamalan ayat ini.
Keyakinannya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuannya memberikan kekuatan bagi Syakir untuk tetap tegar dan optimis
Ia percaya bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya, dan dengan pertolongan Allah, ia akan mampu melewati semua rintangan.
Syakir pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada KH. Abdullah Gymnastiar, yang akrab dipanggil Aa Gym selaku pembina Daarut Tauhiid, atas dukungannya kepada rakyat Palestina.
"Terima kasih kepada yang saya hormati Abdullah Gymnastiar atas dukungannya kepada rakyat Palestina," ucapnya terbata-bata.
Semangat Syakir dan para santri BQ DT Gaza adalah bukti bahwa di tengah nestapa, cahaya Al-Qur'an akan selalu menerangi hati mereka. (F.Arif/Agus ID)
ADVERTISEMENT