Konten dari Pengguna

Cerita Balik Kerja Bersama BPKH : Dari Garut Menuju Harapan Hidup Lebih Baik

DT Peduli
Lembaga Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid Peduli
5 Mei 2025 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DT Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
BPKH dan DT Peduli Fasilitasi Pemudik dari Garut untuk Pulang ke Jakarta melalui Program Balik Kerja BPKH (Sumber : DT Peduli)
zoom-in-whitePerbesar
BPKH dan DT Peduli Fasilitasi Pemudik dari Garut untuk Pulang ke Jakarta melalui Program Balik Kerja BPKH (Sumber : DT Peduli)
ADVERTISEMENT
DTPEDULI.ORG | GARUT – Ahad (6/4/2025) pagi, sekita jam 10, langit di atas Stadion Olah Raga (SOR) Adiwijaya begitu cerah, secerah wajah-wajah para peserta Program Balik Kerja Bersama BPKH 2025. Mereka datang dari berbagai pelosok Garut, berkumpul, bersiap kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk melanjutkan kehidupan dan mencari nafkah.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka, Ini bukan hanya sekadar pulang kerja, tapi perjalanan yang penuh harap dan rasa syukur. Program ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama DT Peduli untuk tahun ketiganya. Sejak dua tahun lalu, DT Peduli dipercaya menjadi pelaksana kegiatan ini. Tahun ini, mereka kembali hadir dan menunjuk Garut, sebuah kampung halaman para perantau, sebagai titik tolak untuk berangkat balik kerja.
“Mudah-mudahan program balik kerja ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa buat warga Garut dan sekitarnya,” ungkap Jajang Nurjaman, Direktur Operasional DT Peduli, penuh harap.
Kebahagiaan peserta yang ikut program Balik Kerja Bersama BPKH 2025 dari Garut menuju Jakarta (Sumber : DT Peduli)
Aman, Nyaman, dan Selamat Sampai Tujuan
Jajang mengungkapkan, “Aman, Nyaman, dan Selamat Sampai Tujuan” menjadi tagline dari acara Balik Kerja Bersama BPKH 2025. Untuk keamanan dan kenyamanan, empat bus keluaran terbaru disiapkan dengan interiornya yang nyaman, kursinya lega, AC dingin. Pengawalan ketat dari patwal serta ambulance juga mengiringi sepanjang jalan hingga Tol Cileunyi.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah kenyamanan, peserta pun mendapat dua kali makanan ringan, makan bersama di rumah makan di Cicalengka, serta souvenir dan kaos.
Acara Balik Kerja 2025 bukan sekadar fasilitas. Bagi DT Peduli dan BPKH, ini adalah bentuk cinta dan amanah dari dana umat yang dikelola sepenuh hati. Seperti yang disampaikan H.M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH, program ini adalah satu dari enam sektor pemanfaatan dana abadi umat, yakni program haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, infrastruktur ibadah, dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Balik Kerja ini termasuk dalam sektor sosial keagamaan. Bukan hanya di Garut, tapi tersebar di berbagai wilayah. Tujuannya satu: memberikan maslahat seluas-luasnya bagi umat,” jelasnya.
Suasana Interior Bus yang didapatkan Peserta Balik Kerja Bersama BPKH (Sumber : DT Peduli)
Dari 200 lebih pendaftar, hanya 160 orang yang lolos verifikasi. Mereka datang dari berbagai pelosok Garut, seperti Samarang, Tarogong, Wanaraja, hingga Banyuresmi. Salah seorang di antaranya ialah Abdussalam, pria muda yang mengaku sangat bersyukur bisa kembali ke tempat kerjanya di Jakarta tanpa perlu memikirkan ongkos mahal atau risiko perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Sangat senang sekali bisa terbantu. Terima kasih BPKH dan DT Peduli,” ujarnya tulus.
Seorang peserta akhwat lainnya menyampaikan doanya agar program ini terus ada dan semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Harapan yang juga diamini oleh Walikota Garut yang turut hadir dan mengapresiasi program ini sebagai solusi nyata bagi masyarakat.
Tak banyak program sosial seperti ini, di mana keberangkatan bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan doa. Dari kampung halaman menuju pusat harapan. Dari dana umat menjadi manfaat nyata. Dari doa menjadi usaha.
Siang menuju sore itu, saat roda-roda bus mulai bergulir meninggalkan Garut, mereka yang berada di dalamnya membawa lebih dari sekadar tas dan koper. Mereka membawa harapan, amanah, dan keyakinan untuk kehidupan yang lebih baik. (Agus ID/Farih)
ADVERTISEMENT