Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Semarak Ramadhan di Yogyakarta : Sepenggal Kisah Kebahagiaan dan Kebersamaan
24 Maret 2025 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari DT Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
DTPEDULI.ORG | YOGYAKARTA – Langit sore di Dusun Jambu, Planjan, Saptosari, Gunung Kidul, pada Sabtu (15/03/2025) terasa lebih syahdu. Masjid Nur Amaliyah, yang biasanya tenang, mendadak penuh dengan suara ceria anak-anak. Mereka berkumpul dengan semangat, menanti momen berbuka puasa bersama.
ADVERTISEMENT
Diva (9), bocah laki-laki ini tampak tak henti tersenyum. Ia baru saja selesai mengikuti pengajian anak-anak dan buka bersama yang digelar DT Peduli Yogyakarta dan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta.
“Senang banget ikut buka puasa bersama! Paling suka ayam gepreknya, es tehnya juga enak. Jadi kenyang,” katanya polos, sambil memegang perutnya.
Di sampingnya, Viola (12), berbagi kegembiraannya. “Seru bisa ketemu banyak teman, dengar ceramah, main bareng, terus makanannya juga enak,” ujar gadis kecil yang bercita-cita menjadi guru itu.
Malam itu, bukan hanya makanan yang dibagikan, tetapi juga kebahagiaan dan kebersamaan. Anak-anak bermain, belajar nilai-nilai kebaikan, dan menikmati hangatnya momen Ramadhan yang jarang mereka rasakan.
Hari Kedua, Bahagia untuk Semua
Keesokan harinya, Ahad (16/03/2025), Padukuhan Jambu kembali hidup dengan berbagai kegiatan. Di pagi yang cerah, masyarakat berkumpul untuk menghadiri penyuluhan stunting dan layanan kesehatan gratis. Beberapa ibu membawa anak-anak mereka dengan harapan mendapatkan nasihat terbaik untuk menjaga kesehatan keluarga.
ADVERTISEMENT
Di lokasi lain, bazar sembako murah dan bazar pakaian layak pakai menarik perhatian warga. Bingkisan lebaran dan fidyah juga dibagikan, menambah kebahagiaan bagi para penerima manfaat.
Yang membuat acara ini istimewa adalah kebersamaan tanpa sekat. Tidak hanya umat Muslim, tetapi juga saudara-saudara non-Muslim turut merasakan manfaat dari kegiatan ini.
Sartini, seorang kader Hindu dari Padukuhan Jambu, menyampaikan kegembiraannya.
“Senang sekali! Semoga ke depannya lebih bagus, lebih bermanfaat. Saya umat Hindu di sini, dan suka sekali dengan acara seperti ini. Semoga bisa terus berkolaborasi,” katanya tulus.
Di Lokasi berbeda, Dukuh Padukuhan Jambu, Dimas Ginanjar, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Kami sangat terbantu sekali dengan program yang diadakan DT Peduli. Semoga program seperti ini terus berkesinambungan, bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, membawa berkah, dan menjadi ladang amal jariyah bagi para donatur,” ungkapnya dengan penuh harap.
Ramadhan tahun ini, DT Peduli bersama Instiper Yogyakarta berhasil menghadirkan lebih dari sekadar bantuan fisik. Mereka membawa semangat, kebersamaan, dan rasa saling peduli yang melekat di hati setiap orang yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Dusun Jambu, dengan segala kesederhanaannya, menjadi saksi bahwa berbagi tidak mengenal batas agama, suku, atau status sosial. Ramadhan Peduli Negeri adalah bukti nyata bahwa kebaikan bisa menyentuh siapa saja, di mana saja. (Astri/Agus ID)