Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Siap-Siap! Kampung Haji BPKH Akan Hadir di Sukabumi
17 Juli 2023 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari DT Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SUKABUMI – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan DT Peduli akan membangun Kampung Haji di Sukabumi. Kampung ini rencananya akan dihuni para penyintas bencana tanah bergerak di Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Kampung Haji akan dibangun di atas lahan seluas lima hektar di Kp. Cimenteng, Desa Kertaangsana, Kec. Nyalindung, Kab. Sukabumi. Lahan dan sarana listrik disiapkan langsung pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai bentuk kerja sama pembangunan Kampung Haji.
Rencananya, sebanyak 129 rumah akan dibangun di sana. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (14/7) dan dihadiri seluruh pihak, dari mulai BPKH, DT Peduli, BPBD Kabupaten Sukabumi, aparat setempat, hingga para penyintas.
Selain hunian, kampung ini akan dilengkapi dengan masjid dan Taman BPKH yang meliputi miniatur ka’bah, hijr Ismail, maqam Ibrahim, dan trek safa-marwah.
"Ke depannya, pembangunan ini diharapkan dapat berkembang di bidang pariwisata serta ekonomi berkelanjutan," kata Anggota Badan Pelaksana Kesekretariatan Kemaslahatan BPKH, Amri Yusuf.
Adapun Kampung Haji BPKH ini merupakan amanah kedua untuk DT Peduli. Sebelumnya, Kampung Haji pernah didirikan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sebagai respon bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kampung Haji BPKH Sukabumi ini merupakan amanah kedua BPKH kepada DT Peduli dalam bentuk pengadaan hunian tetap bagi penyintas bencana. Sampai saat ini, bermanfaat bagi warga yang menghuni dan juga bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Direktur Utama DT Peduli, Muhammad Bascharul Asana.
Pembangunan Kampung Haji ini disambut antusias masyarakat, terutama para penghuni hunian sementara. Selama empat tahun, mereka tinggal di hunian sementara lantaran rumah mereka sudah tak bisa ditinggali lagi.
"Jujur, saya sangat terharu. Kalau tidak malu mah, mau nangis. Empat tahun perjalanan, alhamdulillah, doa dikabulkan Allah. In syaa Allah, amanah ini akan dijaga sebaik mungkin. Terima kasih atas segala kebaikannya, semoga menjadi amal ibadah buat kita semua, “ ucap Kades Kertaangsana, Ence Ruswandi. (ACR/Astri)
ADVERTISEMENT