Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Terjebak Banjir Tanpa Makanan, Warga Bersyukur Dapat Bantuan dari DT Peduli
6 Maret 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari DT Peduli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
DTPEDULI.ORG | BEKASI - Warga Bekasi, Jakarta, dan Tangerang Selatan terpaksa merasakan awal Ramadhan yang memilukan. Mereka harus menghadapi banjir di hari keempat Ramadhan, Selasa (4/3/2025).
ADVERTISEMENT
Buka puasa dan sahur bersama keluarga dengan berbagai hidangan kesukaan, yang sudah dicita-citakan sebelum datangnya Ramadhan, kini menjadi angan-angan.
Bekasi mengalami dampak terparah. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan delapan kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir. Bekasi dinyatakan ‘lumpuh’.
"Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip dari Detik.com.
Perumahan Kemang Ifi Graha di Jatiasih menjadi salah satu daerah yang terdampak banjir terparah di Bekasi. Berdasarkan laporan MetroTV, Ketinggian sempat mencapai empat meter, merendam lantai satu rumah warga.
ADVERTISEMENT
Warga Perumahan Kemang Ifi Graha terjebak di lantai dua rumahnya, tidak bisa keluar karena terkepung air banjir, di antaranya Reni bersama keluarganya dan Asti bersama sang suami.
Hingga menjelang berbuka, Reni dan keluarganya masih tertahan di rumahnya. Ia sempat khawatir mereka tidak bisa berbuka karena makanan di rumahnya habis terbawa banjir.
Ia merasa lega dan bersyukur ketika bantuan yang disalurkan Daarut Tauhiid (DT) Peduli datang. Akhirnya, Ia dan keluarganya bisa berbuka dengan makanan yang layak.
“Alhamdulillah, saat ini kami masih bertahan di lantai dua dan saat ini dan kami tidak memiliki stok makanan setelah habis terbawa banjir dan akses saya keluarpun tidak bisa karena air masih menggenang. Alhamdulilah, DT Peduli memberikan makanan untuk berbuka puasa, mengantarkannya untuk keluarga kami berbuka,” ungkap Reni penuh haru saat ditanya Tim DT Peduli saat mengantarkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Perempuan paruh baya itu mengungkapkan rasa terima kasihnya disertai doa untuk tim DT Peduli. “Terima kasih, semoga relawan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan,” pungkasnya penuh haru.
Sementara itu, Asti dan suaminya yang sudah lansia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka juga terjebak di lantai dua rumahnya tanpa makanan untuk berbuka.
Untungnya sebelum berbuka, keduanya bisa dievakuasi oleh tim DT Peduli ke depan perumahan, untuk selanjutnya mengungsi ke rumah anaknya.
“Pertama, buka puasa, di sini gak ada makanan kan, terus di sini juga gelap, jadi kita perlu untuk keluar,” jelasnya saat ditanya alasan memilih dievakuasi. (Agus ID)