Games Pengenalan Tumbuhan Untuk Siswa

Oleh: Marlina Ardiyani, Lulut D. Sulistyaningsih & Himmah Rustiami (Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, BRIN)

Daun, bunga, buah dapat diambil dari pohon-pohon di sekitar (Foto: Marlina Ardiyani)

Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati di dunia, namun sayangnya banyak yang belum mengenal alih-alih memahami pentingnya keanekeragaman hayati tersebut, termasuk anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Anak-anak jaman sekarang mendapat terpaan gadget yang luar biasa, sehingga minat mereka untuk mengenal keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya sangatlah kurang. Pengenalan lingkungan berupa pengenalan tumbuhan sejatinya dapat dilakukan di sekitar sekolah maupun rumah melalui games (permainan) sederhana. Dalam hal ini, guru atau trainer harus berperan aktif. Siswa juga dituntut berperan aktif agar games bersifat dua arah. Diharapkan dengan games yang dimainkan, siswa dapat mengenal keanekaragaman hayati dan mulai tumbuh minatnya untuk mengenal keanekaragaman hayati lebih mendalam.

Pengenalan tumbuhan berupa herba, semak hingga pohon dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah. Sebelum acara games dimulai, pelatih atau trainer mengamati terlebih dahulu tumbuhan apa saja yang ada di sekitar sekolah. Trainer menyiapkan data-data tersebut berikut informasi identitas tumbuhan (nama latin jenis (species), nama lokal, dan nama suku (family)). Siswa fokus terhadap nama lokal dan nama suku yang relatif lebih mudah diingat oleh mereka dan tidak dituntut untuk menghafal nama latin dari tumbuhan yang ditanyakan.

Berikut beberapa permainan menarik untuk pengenalan tumbuhan di sekitar kita: Mencocokkan karakter daun/bunga/buah dengan tumbuhan di sekitar sekolah. Sebelum kedatangan siswa, trainer mengambil beberapa daun (jika ada berikut bunga dan buah) dari tetumbuhan yang ada di sekitar sekolah. Daun/bunga/buah diletakkan di atas meja. Trainer kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berukuran kecil misalnya 3-5 orang. Tiap kelompok dapat diberi nama-nama botani misalnya Rafflesia, Anggrek, Melati, dst. Tiap kelompok dapat diberikan atribut seperti topi terbuat dari kartun dengan tema botani yang menarik. Masing-masing kelompok dipersilakan untuk mengambil satu saja daun/bunga/buah yang ada di atas meja. Jumlah tumbuhan yang disediakan di atas meja oleh trainer harus melebihi jumlah kelompok.

Setelah semua kelompok memilih daun/bunga/buah, mereka diminta untuk mencari herba/semak/pohon di sekitar sekolah yang matching atau sama dengan daun/bunga/buah yang mereka ambil dari atas meja. Setiap kelompok dapat didampingi oleh satu atau dua orang trainer. Siswa dapat memberi informasi kepada trainer jikalau mereka sudah mendapatkan tumbuhan yang persis sama dengan karakter daun/bunga/buah dari yang mereka ambil dari atas meja. Kemudian siswa diminta untuk memberikan penjelasan ke masing-masing trainer alasan mengapa mereka memutuskan tumbuhan tersebut matching dengan daun/bunga/buah yang mereka ambil dari atas meja. Kelompok yang dapat menemukan pohon yang matching (sesuai) dengan daun/bunga/buah dengan sangat cepat dapat diberikan apresiasi (memberi hadiah kepada mereka).

Selanjutnya trainer menanyakan kepada siswa apakah mereka mengetahui nama tumbuhannya, paling tidak nama lokal atau nama suku. Kemudian juga dibantu menjelaskan nama marga dan nama spesies. Dikenalkan apa itu marga misalnya dengan mengenalkan spesies lain yang masih dalam marga yang sama. Jika tumbuhan tersebut misalnya adalah pohon nangka, maka dikenalkan nama lokal, nama suku (Moraceae), nama marga (Artocarpus), nama jenis (Artocarpus heterophyllus), juga nama tumbuhan lain yang masih termasuk ke dalam satu marga seperti sukun (Artocarpus altilis).

Permainan berikutnya adalah Melatih pembuatan deskripsi atau pertelaan tumbuhan di sekitar sekolah. Permainan ini sebagai lanjutan dari permainan pertama. Setiap kelompok diminta untuk menuliskan karakter tumbuhan yang didapat dari permainan pertama, misalnya kelompok A mendapat tugas pohon jambu air. Siswa diminta untuk menulis karakter mulai dari habitus (perawakan), bentuk, warna, wangi (jika ada) dari seluruh bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga. Sebagai contoh: perdu 3-10 meter, batang bercabang, daun tunggal, berhadapan, bentuk daun bundar telur terbalik lonjong, warna hijau, tepi daun rata, berbau aromatis jika diremas, karangan bunga di ujung ranting, bunga kuning keputihan, daun mahkota bundar, buah buni, daging buah berair, asam atau manis.

Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya untuk pembuatan deskripsi ini, satu kelompok diminta untuk membacakan deskripsi tumbuhan mereka di hadapan kelompok-kelompok lain dengan menyembunyikan sampel tumbuhannya agar tidak dapat dilihat oleh kelompok lain. Kelompok lain harus menyimak dengan seksama dan menebak tumbuhan yang dideskripsikan. Jawaban berupa nama tumbuhan (boleh nama lokal) dan diminta untuk mengambil sampel tumbuhan yang ada di atas meja. Kelompok yang paling cepat dan benar jawabannya dapat diberikan apresiasi. Selanjutnya kelompok berikutnya membacakan deskripsi tumbuhan mereka, dan kelompok lain diminta untuk menyimak dan menjawab nama tumbuhan yang dideskripsikan.

Melalui games diatas, diharapkan dapat membantu anak-anak untuk mengenal tumbuhan yang ada disekitarnya, mulai dari nama lokal, nama jenis, nama marga, dan nama tumbuhan lain yang masih satu marga dan berasal dari suku yang sama. Meningkatnya kemampuan anak-anak mengenali tumbuhan di sekitarnya diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta mereka terhadap keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh bumi pertiwi. Seperti kata pepatah yang lazim kita dengar “Tak Kenal Maka Tak Sayang”.

==========================