Konten dari Pengguna

Meninjau Hiruk Pikuk Pasar Tradisional di Pasar Minggu

Marsha Awang Lisba Siella
Mahasiswa program studi Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta.
6 Juli 2023 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marsha Awang Lisba Siella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Pasar Minggu pada pagi hari. Foto : Marsha Awang Lisba Siella
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Minggu pada pagi hari. Foto : Marsha Awang Lisba Siella
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar identik dengan kegiatan perdagangan yang tidak lepas dalam kehidupan manusia. Hal ini terlihat dari hiruk pikuk kehidupan Pasar Minggu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pesatnya perkembangan penduduk di Pasar Minggu semakin besar pada tuntutan kebutuhan pasar baik secara kualitas maupun kuantitas.
ADVERTISEMENT
Pasar tradisional menjadi penggerak dinamika perkembangan perekonomian penduduk. Dimana Pasar Minggu sendiri dapat beroperasi secara optimal dan efisien dalam melayani kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari pola penyebaran sarana perdagangan, jenis dan variasi barang yang diperdagangkan, waktu penjualan di pasar, kondisi pasar, dan sistem pengelolaan pasar.
Pasar yang dikenal dengan becek, kotor, bahkan kemacetan, menyebabkan sebagian orang memilih untuk berbelanja di pasar modern dan enggan masuk ke pasar tradisional. Meskipun beberapa orang menghindarinya, pasar tradisional menjadi tempat yang paling banyak dipilih berbelanja bahkan sebagian besar disukai masyarakat. Hal ini dikarenakan pasar tradisional menjual kebutuhan dengan harga yang lebih murah dan adanya tawar-menawar.
Suasana penjulan di Pasar Minggu. Foto : Marsha Awang Lisba Siella
Keramahtamahan dan kedekatan antara penjual dan pembeli lebih terasa pada pasar tradisional seperti halnya Pasar Minggu, yang kerap menjadi interaksi sosial yang hangat dan personal secara berulang. Pasar Minggu juga dikenal tidak pernah sepi dengan adanya pengunjung, dari pedagang hingga pembeli selalu bertambah. Hal ini, karena Pasar Minggu menyediakan banyak kebutuhan rumah tangga yang cukup lengkap, mulai dari sandang, pangan, papan.
ADVERTISEMENT
Waktu penjualan maupun pelayanan di Pasar Minggu tidak hanya pada pagi atau siang hari saja, melainkan malam haripun Pasar Minggu masih ramai dengan pengunjung yang datang. Dikarenakan saat malam hari, bahan-bahan seperti sayuran tiba di Pasar Minggu pada pukul 11 malam. Yang kemudian penjual atau pedagang menimbang, mengikat dan memilih bahan mana saja yang bagus untuk dijual. Setelah itu para pedagang menjual pukul 12 malam hingga pukul 6 pagi.
Upaya para pedagang dalam mencari nafkah di Pasar Minggu menjadi tradisi dalam kehidupan lingkungan pasar tradisional yang menjadi acuan para pedagang dalam berdagang sehari-hari di pasar. Para pedagang mempertahankan modal sosial dengan mengembangkan usahanya, seperti mengupayakan nilai maupun norma kejujuran, dapat dipercaya antara pedagang kepada pemebeli, maupun diantara sesama pedagang di pasar tradisional.
ADVERTISEMENT
Pasar Minggu tidak semata-mata mewadai kegiatan ekonomi saja, melainkan menjadi wadah interaksi antara pedagang ke pembeli, maupun pedagang dengan pedagang. Seperti halnya kebisingan yang khas, yaitu berbincang dengan raut wajah senyum, cemberut dan tertawa. Hiruk pikuk pasar juga dihiasi dengan suara riuh tawar-menawar seakan menjadi roh dinamika pasar, yang melibatkan para penjual maupun pembeli berinteraksi sosial.